Banser Brebes Kirim Nota Protes pada Presiden untuk Bubarkan FPI
Rabu, 4 Juni 2008 | 11:02 WIB
Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengirimkan Nota Protes kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nota protes itu berisi tuntutan kepada Presiden agar membubarkan Front Pembela Islam (FPI).
Ketua Satuan Koordinasi Cabang Banser Kabupaten Brebes K. Agus Mudrik, mengatakan, nota tersebut dilayangkan menyusul tindakan kekerasan yang dilakukan FPI pada aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Jakarta, Ahad (1/6) lalu.<>
Agus juga menyatakan, pihaknya mengutuk dan menentang FPI yang melakukan tindakan sewenang-sewenang dan merusak citra Islam sebagai agama yang cinta damai.
“Islam yang cinta damai, humanis dan rahmatan lil alamin telah dibuat hina,” katanya di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama setempat, Jalan Yos Sudarno, Komplek Islamic Center, Brebes, Rabu (3/6). Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.
Ia berharap kepada aparat penegak hukum bertindak tegas mengusut tuntas tragedi Monumen Nasional pada 1 Juni itu. Termasuk perbuatan anarkis lainnya yang telah dilakukan FPI sejak berdirinya di Indonesia hingga sekarang, harus diusut.
Nota protes juga dikirim kepada Kepala Polri, Menteri Dalam Negeri dan Jaksa Agung dan Ketua Mahkamah Agung.
Agus menyatakan, saat ini Banser Brebes sedang mendata personel-personel yang terlibat gabung ke FPI untuk didesak mengundurkan diri dari organisasi pimpinan Habib Riziq itu dan melakukan pertobatan.
Dalam waktu, katanya, Banser Brebes juga akan mengadakan apel besar dan penyampaian tembusan nota protes kepada Bupati Brebes, Ketua DPRD dan Kejaksaan Negeri Brebes. “Kami akan turun jalan dengan mengerahkan sepertiga anggota dari 17 rayon se-Brebes,” tandasnya. (rif)