Bantuan langsung tunai (BLT) yang selama ini diberikan bagi masyarakat tidak mampu, mulai tahun depan akan dihapus dan diganti dengan program keluarga Harapan (PKH).
Sasaran PKH 2010 mencapai 720 ribu kepala keluarga (KK) dan tersebar di 13 provinsi, kata Deputi I Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Dr Adang Setiyana pada Workshop II Policy Study Dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Bagi Lanjut Usia (Lansia) di Solo, Jawa Tengah, Selasa.<>
Dana yang dianggarkan pemerintah untuk program itu Rp1,1 triliun, lebih besar dari BLT apabila dilihat dari jumlah keluarga yang menjadi sasaran. "Ya anggaran itu memang lebih besar dibandingkan untuk BLT, karena programnya juga lain dengan BLT," katanya.
Peserta PKH adalah warga miskin, seperti orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya. Pelaksanaan PKH terus dipantau dan tidak dilepas begitu saja seperti pada pemberian BLT.
PKH pada prinsipnya memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga sangat miskin melalui persyaratan menyekolahkan anaknya untuk menuntaskan Wajib Belajar 9 tahun dan memeriksakan kesehatan serta pemberian makanan bergizi kepada anak-anak usia balita dan ibu hamil/menyusui.
Untuk jangka pendek, bantuan ini diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin, sedangkan jangka panjang itu akan mengurangi kemiskinan karena adanya peningkatan pendidikan serta perbaikan kondisi kesehatan dan gizi.
Kemiskinan terkait dengan tingkat pendidikan, kesehatan, dan nutrisi. Rendahnya tingkat pendidikan sebuah rumah tangga miskin menyebabkan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dan pendidikan anak-anaknya.
Keluarga itu juga tidak mampu menjaga kesehatan ibu mengandung sehingga risiko kematian ibu saat melahirkan tinggi, dan buruknya kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan.
Pelaksanaan PKH diharapkan akan berdampak pada perubahan pola pikir masyarakat miskin untuk menciptakan masyarakat berkualitas dan mandiri.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi kasus pekerja anak dan mempercepat pencapaian Millennium Development Goals (MDGs).
Mengenai BLT Januari - Februari 2009, Adang mengatakan, penyalurannya sudah mencapai 94 persen, sehingga dalam waktu tidak terlalu lama akan bisa diselesaikan. (ant/mad)