Warta

BPHI Madinah Tanazulkan 47 Jamaah

Sabtu, 18 Desember 2010 | 03:36 WIB

Madinah, NU Online
Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah telah melakukan tanazul terhadap  47 jamaah haji yang sakit namun masih layak terbang. Sementara 23 jamaah lainnya masih dirawat di RS Arab Saudi.

"Sampai sekarang sudah 47 orang kita berangkatkan. Lima orang sudah kita usulkan, semuanya layak terbang," kata Wakil Kepala Daerah Kerja Bidang Kesehatan Madinah dr Mawari Edy di BPHI Madinah, Jum'at (17/10).

<>

Untuk lima orang yang akan menyusul tanazul hingga kini masih menunggu perkembangan ada tidaknya seat (kursi pesawat) untuk mereka karena kloter mereka sudah terlebih dulu terbang ke tanah air.

Operasional haji di Madinah akan berakhir pada 20 Desember mendatang. Edy berharap bila semua sesuai rencana, penutupan haji akan berjalan mulus.

Setelah 20 Desember, akan dibentuk tim advance yang akan bertugas menangani urusan haji yang belum selesai. Tim ini akan berakhir pada 31 Desember.

Jamaah yang belum bisa dipulangkan karena sakitnya hingga penutupan haji akan menjadi tanggung jawab Konsulat Jenderal (Konjen) RI di Jeddah bersama Tekhnis Urusan Haji (TUH).

"Kita akan siapkan personel yang akan memonitor perkembangan jamaah yang belum bisa pulang," kata Edy.

13 Meninggal di Pesawat
Sementara itu, Sebanyak 13 jamaah haji Indonesia dilaporkan wafat di pesawat dalam penerbangan pulang ke tanah air. Dokter diminta melakukan pemeriksaan ketat sebelum jamaah pulang.

"Saya mendapat laporan saat tiba di debarkasi ada 13 jamaah yang wafat di pesawat," kata Mawari. Edy juga mengingatkan kepada dokter kloter untuk benar-benar melakukan pemeriksaan kesehataan yang ketat terhadap jamaah. Edy mengharap angka kematian jamaah bisa ditekan.

Saat ini angka kematian jamaah Indonesia di tanah suci sudah melebihi angka 400 jamaah. Jumlah ini lebih besar dibandingkan tahun lalu 362 jamaah. Namun juga perlu diketahui, jumlah jamaah haji tahun 2010 ini juga meningkat dibanding tahun sebelumnya. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)


Terkait