Cirebon, NU Online
Peserta Seminar Internasional ‘Peran Ulama Pesantren dalam Mengatasi Terorisme Global’ hasil kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul ulama (PBNU) dengan Republik Federal Jerman secara serentak menyatakan perang terhadap terorisme. Sikap ini seperti termaktub dalam ‘Deklarasi Kempek’ yang diserukan di Hotel Apita Green Cirebon, Ahad (18/3).<>
Deklarasi seminar yang dibuka Presiden RI ke-3 BJ Habibe di Pesantren Kempek Cirebon ini memuat sembilan butir pernyataan. Salah satu butir menyatakan, terorisme adalah masalah semua orang, sehingga gerakan antiterorisme harus melibatkan dan didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, lokal, nasional dan internasional.
Ketua Panitia Pelaksana Wiku Wardana menyatakan, untuk melawan terorisme dibutuhkan peningkatan pemberdayaan dan peran ulama pesantren dalam membangun antara lain toleransi dan multikulturalisme melalui program- program khusus.
“Termasuk juga menyusun undang-undang atau legislasi yang kuat dan memadai yang berorientasi pada kemaslahatan umum,” tambahnya.
Butir pertama deklarasi tersebut menggarisbahawai, agama-agama menganut prinsip bahwa Rahmat Allah adalah untuk semua ciptaan. Karena itu harus dilindungi dengan mengembangkan prinsip-prinsip Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Islamiyah), Ukhuwah Wathoniyah (Persaudaraan Kenegaraan), Ukhuwah Basyariah (Persaudaraan Kemanusiaan), Rahmatan lil ’alamin (Rahmat universal untuk semua ciptaan Allah).
Seminar diselenggarakan selama tiga hari (16-18) dan diikuti oleh pengurus cabang NU dari beberapa provinsi, utusan Kedubes Jerman, dan sejumlah tokoh dari lintas agama. Acara ini dipandu juga oleh pemateri dari Kementerian Agama, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kepolisian, serta sejumlah pengamat dan peneliti.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis ; Mahbib Khoiron