Di Tengah Berbagai Musibah, Muslim Indonesia Jangan Surut Bersedekah
Selasa, 2 Oktober 2007 | 04:54 WIB
Brisbane, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PW NU) Jawa Timur, Dr. Ali Maschan Musa mengimbau umat Islam Indonesia untuk tidak surut bersedekah karena amal itu justru dapat membantu menolak bala dan musibah, selain berupaya keras kembali menata pengelolaan alam secara baik.
"Hanya saja sekarang ini kita suka lebih rasional dengan mempertanyakan korelasi antara bersedekah dan (tertolaknya) bala sehingga kita malah tidak suka bersedekah padahal dalam agama akal itu memang penting tapi bukan segalanya," katanya dalam ceramah Ramadhannya di depan belasan Muslim Indonesia di Brisbane, Senin malam.
<>Selain itu, kata Ali Maschan Musa, adalah tindakan keliru menghubung-hubungkan musibah yang datang silih berganti di Tanah Air dengan masalah nama para pemimpin bangsa, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla karena keduanya memang tak terkait sama sekali.
Dalam pandangan spiritualitas, bencana yang datang silih berganti itu justru bisa jadi akibat "orang-orang" tidak lagi suka bersedekah disamping faktor kerusakan alam yang diakibatkan oleh keserakahan manusia, katanya.
Menurut tokoh NU yang juga dosen pascasarjana IAIN Surabaya itu, kejahatan terhadap alam, seperti melakukan pencurian kayu secara bersama-sama, pada akhirnya menimbulkan kerusakan yang mendatangkan mala petaka.
Karena itu, ibadah puasa Ramadhan yang pada intinya memberikan kesempatan kepada umat Islam untuk kembali "menata hati" itu sangat penting dan menjadi bagian dari instrumen untuk mengislamkan kaum Muslimin itu sendiri, katanya. "Puasa itu mengantarkan kita menjadi Muslim yang benar," katanya.
Makna kata Islam itu pun sesungguhnya adalah "menyelamatkan" sehingga di mana pun dan kapan pun orang Islam selalu menyelamatkan sesamanya dan semesta alam, kata Ali Maschan Musa.
Cendekiawan Muslim yang meraih doktor bidang politiknya dari Universitas Airlangga Surabaya itu berada di Brisbane sebagai rangkaian kegiatan Safari Ramadhannya selama lima hari sejak Minggu (30/9) ke beberapa kota penting Australia.
Selain berceramah di depan belasan warga Muslim Indonesia yang tergabung dalam Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), Ali Maschan Musa juga bertemu anggota komunitas Muslim di Adelaide, Canberra, Melbourne, dan Sydney. (ant/sir)