Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah yang akan dipilih dalam Konferensi Wilayah XIII NU Jawa Tengah di Pondok pesantren Al Hikmah 2 Benda Sirampog, Bumiayu, Kabupaten Brebes pada 11 - 13 Juli 2008 nanti diharapkan bisa sejalan dengan Rais Syuriyah.
KH Musthofa Bakri, Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan, kepada NU Online mengatakan, dalam kepengurusan NU ada dua nahkoda, yakni Rais Syuriah sebagai pemimpin tertinggi organisasi pada level kebijakan umum dan Ketua Tanfidziyah sebagai pelaksananya. Kedua nahkoda ini harus kompak dalam bekerja dan mengambil keputusan dan menentukan sikap.<>
Kontributor NU Online Abdul Muiz melaporkan, beberapa calon yang diharapkan untuk mengganti posisi Drs HM Adnan, MA (Ketua Tanfidziyah) ramai-ramai menyatakan tidak bersedia. Drs. H Ali Mufis, MPA (Gubernur Jawa Tengah dan Wakil Ketua PWNU Jateng) menyatakan tidak bersedia meski kiai-kiai pesantren tetap menghendakinya untuk maju, sementara Prof. DR. Abdul Jamil, MA (Rektor IAIN Walisongo Semarang dan Cendekiawan NU) juga menyatakan tidak bersedia dicalonkan.
Kini tinggal mantan Ketua PWNU Jawa Tengah, Drs. H Ahmad, Ketua PCNU Jepara H Nurudin Amin, DR. H Abu Hafsin Umar dan Drs. H Ahmad Anas yang hingga kini belum menyatakan mundur dari pencalonan.
Untuk kandidat calon Rais Syuriyah hingga kini masih KH Masruri Mughni yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 2 tempat Konferwil NU digelar dijagokan banyak pihak untuk menjabat yang kedua kalinya.
Sedangkan untuk ketua tanfidziyah meski beberapa nama sempat meramaikan bursa pencalonan, satu persatu menyatakan tidak bersedia. Bahkan beberapa cabang masih menghendaki Drs. HM. Adnan, MA untuk berkenan menjadi Ketua PWNU Jateng untuk periode lima tahun mendatang.
Menurut penilaian KH Musthofa Bakri, selama lima tahun terakhir ini PWNU Jawa Tengah cukup baik dan kompak di bawah kepemimpinan KH. Masruri Mughni dan Adnan. Sehingga, keduanya harus dipertahankan dan dipercaya kembali untuk periode lima tahun ke depan.
“Meski Adnan pernah menyatakan ketidaksediaannya untuk maju lagi, tapi jika cabang cabang yang punya hak pilih, memilih kembali Adnan menjadi ketua PWNU Jateng lagi, ya harus mau, karena ini amanah,” katanya.
Sementara itu beberapa agenda pra acara sedang berlangsung di arena konferensi. Namun, saat ini yang ramai dibicarakan ialah siapa yang akan dipercaya 36 utusan cabang NU se Jawa Tengah untuk menjadi Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah untuk lima tahun ke depan. (nam)