Derasnya penolakan Amerika Serikat (AS) terhadap beroperasinya Stasiun Televisi Al Manar milik kelompok Hizbullah, tidak lantas membuat jajaran Representatif Al Manar Indonesia ciut. Sebaliknya hal itu justeru semakin melipatkan semangat Al Manar untuk terus menyapa pemirsa di Indonesia melalui Satelit Palapa C2-C milik Indosat.
Pimpinan Representatif Al Manar Indonesa, Habib Ali Asseqaf saat ditemui NU Online di kediamannya di Jakarta, Sabtu (6/9) kemarin mengatakan, belakangan banyak beredar selebaran gelap yang menuding Al Manar milik teroris. Selebaran tersebut dibagikan ke berbagai media baik nasional maupun internasional.<>
Dia meyakini selebaran dengan topik ”Broadcast of Al-Manar TV in Indonesia” dan ”Video Clips from Al-Manar TV” dikeluarkan oleh pihak Kedutaan Besar Amerika di Jakarta.
”Selebaran tersebut tidak menggunakan kop Kedubes Amerika. Ini namanya lempar batu sembunyi tangan, sebagai cermin perbuatan yang kurang bertanggungjawab,” ujar Ali yang juga alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Dia menambahkan, ”Propaganda itu sangat merugikan Al Manar. Tapi tidak membuat kami takut, karena kami bukan teroris. Kalau yang dimaksud dengan teroris adalah berjuang menegakkan kebenaran dengan mengusir penjajah Israel dan menyampaikan informasi yang objektif dan berkualitas, justeru hal itu membuat kami bangga.”
Lebih lanjut Ali mengutarakan, Al Manar yang beroperasi di Indonesia sejak April 2008 lalu, memang berafiliasi kepada kelompok Hizbullah di Libanon. Sedangkan Hizbullah bukan organisasi teroris, seperti yang sering dituduhkan AS.
”Hizbullah merupakan koalisi politik anti penjajahan Israel. Semua elemen bangsa Libanon mulai Syi’ah, Sunni hingga Katolik bersatu untuk memperjuangkan kepentingan nasional rakyat Libanon,” tegas habib asal Surabaya ini. (hir)