Warta

FPAOI: Ormas Islam Radikal Harus Dibubarkan

Kamis, 23 Februari 2012 | 11:20 WIB

Jakarta, NU Online - Tiga belas pimpinan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam, Kamis (23/2) melakukan silaturahmi ke Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Djoko Suyanto. Kedatangan mereka untuk melaporkan berdirinya Forum Persahabatan Antar Ormas Islam (FPAOI), serta memberikan dukungan kepada Pemerintah untuk terus tegas terhadap keberadaan Ormas Islam radikal.

"Dulu waktu menghadap Presiden belum berbentuk forum, nah sekarang sudah dan kami ingin Menkopolkam mengetahuinya," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, yang didaulat menjadi juru bicara FPAOI di kantor Kemenkopolkam, Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta. <>

Selain NU, 12 Ormas lainnya adalah Al Irsyad, Al Ittihadiyah, Al Wasliyah, Muhammadiyah, Perti, Syarikat Islam Indonesia, Rabithal Alawiyah, Mathlaiul Anwar, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Persis dan Az Zikro.

"Tadi kami tegaskan untuk bersama-sama Pemerintah memberdayakan masyarakat. Kami juga berikan dukungan ke Pemerintah, tapi kami juga akan mengkritik jika Pemerintah sudah melenceng," tambah Kiai Said.

Mengenai keberadaan Ormas Islam radikal FPAOI juga menegaskan tidak sependapat. Bahkan dalam pertemuan dengan Menkopolkam, Pemerintah didesak untuk tidak segan bertindak tegas melakukan pembubaran.

"Saya tidak menyebut nama FPI. Tapi yang jelas ormas yang diindikasikan akan menimbulkan keresahan, melakukan teror, harus dibubarkan. Ini termasuk premanisme," tandas Kiai Said.

FPAOI, masih kata Kiai Said, akan berusaha memberikan pencerahan ke masyarakat agar bisa membedakan Islam radikal dan yang tidak. Pencerahan yang sama akan disampaikan untuk membedakan Ormas yang mencoreng Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Pak Djoko mewakili Pemerintah sangat mendukung ini, bahkan kita diminta. Ini memang harus bersama-sama, karena Pemerintah tidak bisa sendirian," tuntasnya.


Penulis: Emha Nabil Haroen


Terkait