Warta

Geliat Ramadhan di Ponpes Al Fattah Mangunsari

Rabu, 12 Oktober 2005 | 04:33 WIB

Tulungagung, NU Online
Pondok Pesantren (Ponpes) Putra Menara Al Fattah Mangunsari, Tulungagung, Jatim, masih saja menjadi daya tarik bagi santri yang ingin mencurahkan ibadah selama Ramadhan. Ponpes ternama yang kini sudah ditinggalkan pengasuh kharismatiknya, KH Khobir Sirodj itu, pada Ramadhan 1426 H ini tetap saja menjadi ‘jujukan’ para santri luar kota yang ingin posoan dengan mengaji berbagai kitab.

Jadilah, Ponpes yang berlokasi di Desa Mangunsari Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung itu, sejak awal Ramadhan lalu terasa begitu hidup dengan aktifitas para santrinya. Sepanjang hari, mulai ba’do subuh hingga menjelang sahur, para santri dengan penuh khusuk mengaji berbagai kitab kuning yang disampaikan pengasuh Pondok penerus KH Khobir Sirodj.

<>

“Kegiatan Pondok dalam Ramadhan ini, yang utama adalah mengaji berbagai kitab. ujar KH. Masykur Kholil, satu diantara pengasuh Ponpes Putra Menara Al Fattah Mangunsari.

Sehari-hari, jadual mengaji kitab bagi para santri bisa dibilang sangat padat. “Usai sholat subuh, yang dikaji kitab Tafsir Riyasin. Kitab ini yang ngaji saya sendiri,” ujar Masykur Kholil. Kitab lain yang dikaji selama Ramadhan, diantaranya Riyadus Sholihin, Daqoiqul Akhbar, Bahdiatul Masail, Minahus Saniyah, Irsyadul Ibad, Tanbighul Ghofilin dan lainnya.

Yang menarik, posoan di Ponpes Putra Menara Al Fattah Mangunsari bukan hanya diikuti santri mukim saja. Dalam setiap Ramadhan, kata Masykur Kholil,  Ponpesnya selalu didatangi para santri yang datang dari luar kota maupun luar propinsi untuk menjadi santri posoan selama Ramadhan.

“Biasanya, santri posoan ini akan tinggal di Pondok selama satu bulan penuh. Jumlah santri posoan tahun ada sekitar 100 orang santri,” ungkap kiai yang juga menjabat wakil Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) Tulungagung ini.

Suasana Ramadhan di Ponpes Putra Menara Al Fattah semakin bertambah khidmad ketika di sela-sela istirahat mengaji kitab, para santri mengisi waktu luang dengan mengaji Al Qur’an. Termasuk,di kompleks makam Mbah KH Khobir Sirodj yang ada di barat Masjid Pondok pun terlihat para santri duduk bersila diatas porselin yang bersih ‘nderes’ ayat-ayat Al Qur’an. Khidmad sekali rasanya.

Rasanya, beberapa jam berada di kompleks Ponpes Putra Menara Al Fattah Mangunsari, berat sekali untuk segera meninggalkannya. Maklumlah, suasana Ramadhan di Ponpes ini memang begitu bergaung. Mungkin, bagi santri atau Umat Muslim lain yang ingin mencurahkan ibadah selama bulan Ramadhan, posoan mendatang bisa mencoba mondok di Ponpes yang berlokasi tak jauh dari jantung kota marmer ini.

Bagi warga Tulungagung dan sekitarnya, keberadaan Ponpes Putra Menara Al Fattah Mangunsari memang sudah tak asing lagi. Selain cukup kesohor dengan jamaah kuliah subuhnya, sehari-hari, Ponpes ini juga memiliki santri mukim yang lumayan banyak. Alumni Ponpes Mangunsari juga sudah tersebar luas seantero negeri untuk mengembangkan ilmunya di masyarakat.

Kontributor Tulungagung : Muhibuddin


Terkait