Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menganggap sah-sah saja sikap para jamaah Naqsabandiyah di Padang, Sumatera Barat, yang ber-Idul Adha pada Sabtu (6/12) kemarin. Menurut dia, mereka juga memiliki dasar sendiri yang diyakini benar.
"Mereka memperhitungkan tanggal mereka sendiri, dapat tanggalnya hari itu, karena mereka melihat bulannya seperti itu," ujar Gus Dur di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya, Jakarta, Sabtu (6/12) kemarin.<>
Gus Dur tak sependapat jika sikap para jamaah Naqsabandiyah disebut mengingkari kesepakatan antara organisasi kemasyarakatan Islam dengan pemerintah. Sebab, perbedaan itu bukanlah masalah. ”Berbeda itu tidak berarti ada konflik,” tandasnya.
Jamaah Naqsabandiyah meyakini bahwa Idul Adha tahun ini jatuh pada Sabtu, 6 Desember. Dasarnya, mereka telah melakukan perhitungan sejak zaman Rasulullah dengan kalender Arab yang mereka buat sendiri.
"Kami telah yakin bahwa jatuhnya Hari Raya Idul Adha jatuh pada hari ini (kemarin), dan ini juga kami perhitungan sejak dulu, kami membuat kalender arab," kata pengikut Naqsabandiyah, Syafri Malin Mudo, di Kota Padang, Sumatera Barat, kemarin.
Dia menegaskan, Naqsabandiyah tidak akan pernah berubah, karena ini sudah ditetapkan dalam Al-Quran. "Apa yang ditetapkan oleh pendahulu-Mu tidak boleh engkau ganggu, kami tidak akan berubah karena kami percaya dengan ajaran Rasullulah" katanya. (rif/bat)