Langkah Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 mendatang, tampaknya bakal terganjal lagi. Pasalnya, Rancangan Undang-undang (RUU) Pilpres yang saat ini sedang dibahas DPR akan tetap mempermasalahkan syarat kesehatan seperti pada pilpres 2004 silam.
"Soal syarat capres tidak akan jauh berbeda dengan apa yang ada pada pilpres 2004 lalu. Mudah-mudahan semua fraksi punya pandangan yang sama terkait syarat kesehatan dan pendidikan," kata Andi Yuliani Paris, Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Pilpres, di Jakarta, Selasa (11/3).<>
Menanggapi hal itu, PKB, partai menjagokan Gus Dur pun berang. Wakil Ketua Umum DPP PKB, Ali Masykur Moesa, menilai, kesuksesan kepemimpinan nasional bukan dari usia dan kesehatannya, tapi kemampuannya membawa Indonesia keluar dari krisis.
"Kemampuan kepemimpinan bangsa tidak ditentukan oleh usia seseorang. Jadi, tidak relevan mengaitkan usia dan kesehatan sebagai syarat capres," kata Ali Masykur.
Menurut anggota Pansus RUU Pilpres ini, yang dibutuhkan bagi Indonesia saat ini adalah pemimpin berani dan siap mengorbankan popularitasnya. "Bangsa ini butuh pemimpin yang transformatif dan berani agar bangsa ini segera keluar dari keterpurukan," terang anggota Komisi XI DPR RI itu.
Ketua Pansus RUU Pilpres, Ferry Mursyidan Baldan, mengatakan, Golkar tidak akan mengubah syarat capres seperti pada pilpres 2004 lalu. "Kita tidak pernah berpikir menambah, biarlah aturan main seperti yang ada. Biar rakyat yang menilai," katanya.
Sebelumnya, Gus Dur mengaku yakin bahwa dirinya akan maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2009. Ia mengaku telah didukung banyak ‘kiai kampung’.
"Saya optimis. Kami telah berhasil mendapatkan dukungan kiai-kiai di kampung. Mereka yang mengarahkan kepada masyarakat untuk mendukung saya sesuai dengan keharusan untuk memakmurkan bangsa," kata Gus Dur yang juga presiden ke-4 RI itu.
Hal tersebut dikatakan Gus Dur kepada wartawan dalam acara dukungan Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa) dan Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB) di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Ahad (9/3) lalu. (dtc/rif)