Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), membantah anggapan bahwa partai yang dipimpinnya akan berkoalisi dengan pasangan capres-cawapres Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
"Saya enggak mau koalisi, ngapain?" ujar Gus Dur usai mengikuti diskusi di Warung Daun, Jalan Pakubuwono, Jakarta, Sabtu (13/6/2009).<>
Pada Musyarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PKB kubunya di Jakarta, Kamis (11/6) lalu, Gus Dur juga mengatakan hal yang sama. Ia membantah bahwa kehadiran Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP, Taufik Kiemas, pada acara itu sebagai tanda-tanda dukungan Gus Dur pada Mega-Prabowo.
Menurutnya, hal itu tak ada yang istimewa dan bukan tanda-tanda dukungannya ke Mega. "Semua ketua partai diundang. Taufik yang baik hati mau datang," tandasnya.
Gus Dur selama ini tampak lebih dekat dengan Megawati. Saat mengkritik kecurangan Pemilu Legislatif lalu, mantan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu terlihat datang ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta.
Putri Gus Dur, Yenny Wahid juga sempat menjadi jurkam Partai Gerindra saat Pemilu Legislatif. Yenny mengimbau warga NU agar mengalihkan dukungan ke partai besutan Prabowo Subianto itu. (rif)