Budayawan KH Mustofa Bisri atau biasa disapa Gus Mus membaca cerita pendek (cerpen) pada peringatan Haul KH Ahmad Mutamakin di Kajen, Pati, Jawa Tengah, Senin (5/1) lalu. Gus Ja’far, demikian judul cerpen itu, dibacakannya pada acara yang juga dihadiri Penyair W.S. Rendra tersebut.
“Cerpen Gus Ja’far ini, merupakan bagian dari antologi cerpen Lukisan Kaligrafi yang telah mendapatkan penghargaan Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara). Cerpen ini juga dapat menjadi bahan renungan santri dan pelajar dalam mempelajari ilmu agama,” ujar Gus Mus.<>
Gus Mus yang tampil setelah pembacaan puisi oleh Rendra, seolah merendah dalam prakata awalnya. “Santri Kajen sangat beruntung bisa mendengar dan melihat kepiawaian Rendra. Sastrawan serba bisa ini, dapat menjadi pemacu semangat santri untuk membumikan sastra pesantren di Kajen. Kalau ingin melihat pembacaan puisi yang sebenarnya, lihatlah WS Rendra,” ucapnya.
Ia mengaku bahwa cerpen dan puisinya kalah bagus dengan karya Rendra. Namun, ia yakin, pemirsa akan mudah memahami, karena puisi karyanya lugas dan jelas. “Berbeda dengan Rendra yang penuh dengan metafora,” tandasnya disambut derai tepuk tangan hadirin.
Ketika membaca cepen Gus Ja’far semua penonton terkesima dengan alur dan pelajaran moral yang disampaikan Gus Mus. Cerpen itu, katanya, sangat dekat dengan kehidupan pesantren.
Cerpen Gus Ja’far memberikan percikan refleksi bahwa Allah memberikan cobaan berbeda bagi setiap makhluk. “Anugerah merupakan cobaan, apalagi kalau kelebihan itu diakui oleh banyak orang. Akan sangat bahaya, karena orang yang punya kelebihan, berpotensi menjadi takabur dan sombong. Namun, bagi warga miskin dan kekurangan, sulit untuk sombong, riya dan takabur,” terang Gus Mus.
Peringatan Haul Kiai Mutamakin diselenggarakan beberapa pengurus pesantren. Di beberapa pesantren: Mathali’ul Falah, Salafiyah, Al-Hikmah, dilangsungkan pengajian, diskusi, bazar dan sebagainya. Pesantren Salafiyah menyelenggarakan temu alumni, tadarus budaya dan diskusi tentang ekonomi pesantren.
Menteri Koperasi dan UKM Suryadharma Ali, hadir dalam diksusi mengenai koperasi pesantren. Sebelumnya, Ketua Badan Intelejen Negara, Samsyir Siregar, juga hadir untuk bersilaturahmi dengan pimpinan pesantren di Kajen. (ziz)