Cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy’ari, KH Salahuddin Wahid, siap memenuhi undangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang akan menggalang pertemuan ‘ahli waris’ pemimpin bangsa, yang akan digelar di Jakarta, 19 November nanti.
"Saya diundang lewat telepon. Rencananya acara 19 November," kata Gus Sholah—begitu panggilan akrabnya, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, itu, Jumat (14/11).<>
Menurut adik kandung Ketua Umum Dewan Syura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, pertemuan yang dimaksudkan untuk rekonsiliasi ahli waris pemimpin bangsa, merupakan acara yang sangat baik.
"Orang yang menghargai para pahlawan, melestarikan nilai-nilai kepahlawanan kepada masyarakat, kan, bagus. PKS cerdik soal ini," jelasnya.
Pertemuan para ahli waris pemimpin yang merupakan lanjutan iklan Hari Pahlawan PKS itu direncanakan dihadiri, antara lain, Meuthia Hatta (putri Proklamator Mohammad Hatta), ahli waris Bung Tomo, ahli waris M. Natsir, ahli waris Hasyim Asy'ari, ahli waris mantan Presiden Soeharto dan ahli waris mantan Presiden Soekarno.
Rencana tersebut sempat menuai kritik. Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mahfudz Siddiq, mengatakan tidak ada kesalahan dalam iklan PKS yang memasukkan Soeharto sebagai salah satu pahlawan dan guru bangsa. Soeharto ditampilkan dalam iklan itu sebagai upaya PKS untuk melakukan rekonsiliasi bangsa.
Selain akan menggelar dialog kebangsaan pada Desember nanti, PKS juga dalam waktu dekat ini akan berencana membuat diskusi pada tanggal 19 November nanti. "Untuk acara yang bulan November, temanya membangkitkan kembali semangat kepahlawanan," ujarnya. (rif/dtc)