Warta

Hasyim: Pemimpin Jangan Lagi Permainkan Nasib Rakyat

Selasa, 31 Januari 2006 | 04:39 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Hasyim Muzadi meminta para pemimpin negeri ini tidak lagi bermain-main menjalankan amanat rakyat. Pasalnya, ia menilai selama ini para pemimpin di Indonesia belum sepenuhnya menjalankan amanat yang diberikan rakyat.

"Kita ingin mengetuk hati para pemimpin agar jangan lagi bermain-main dengan nasib rakyat. Karena saat ini yang terjadi para pemimpin kita hanya membangun imej saja," ujar Hasyim di sela-sela acara Selamatan dan Refleksi 80 Tahun NU di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (30/1).

<>

Menurut mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini, bencana yang datang bertubi-tubi melanda bangsa Indonesia tidak lain merupakan peringatan dari Tuhan. Peringatan ini merupakan balasan atas kesalahan kolektif yang dilakukan seluruh elemen bangsa.

"Bangsa ini punya dosa kolektif. Mari kita perbaki bersama-sama. Kita perbaiki dari diri kita masing-masing," imbau Hasyim.

Dalam usianya ke-80 ini, NU menurutnya akan terus berusaha melayani masyarakat. Langkah kongkrit yang akan dilakukan adalah PBNU akan segera melakukan kerjasama dengan PP Muhammadiyah untuk berjuang bersama-sama membangun bangsa yang lebih baik. Kerjasama itu, imbuh Hasyim akan diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yanag akan diteken pada 2 Februari mendatang.

Hadir dalam acara itu Wakil Rois Aam PBNU KH. Tolchah Hasan, pengamat ekonomi Kwik Kian Gie, Ketua Umum KAHMI Fuad Bawazier. Selain itu, tampak pula sejumlah politisi dari NU, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, anggota DPR-RI Efendy Choiri dan Masduki Baidlowi serta jajaran Pengurus PBNU.

Rangkaian acara peringatan hari lahir organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia ini dilanjutkan dengan Istighosah Kubro di Masjid Istiqlal pada Selasa, (31/1). (rif)


Terkait