Malang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi memprotes kepada Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Soenarjo-Ali Maschan Moesa. Pasalnya, ia melihat sejumlah atribut pasangan tersebut memakai nama dan foto dirinya untuk kampanye dan menarik simpati masyarakat Jatim.
Hasyim juga meminta agar nama dan gambarnya dilepas dari seluruh alat publikasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim itu, apapun bentuknya. "Jangan pakai gambar saya untuk publikasi (Pilkada). Itu sangat tidak baik. Harap ini diperhatikan," ungkapnya dihubungi melalui telepon selularnya di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, Jumat (28/3).<>
Ia menjelaskan, penggunaan nama dan fotonya untuk kepentingan Pilgub tersebut akan berdampak buruk pada organisasi kemasyarakatan Islam yang ia pimpin. Sebab, secara kelembagaan, NU tidak boleh masuk dalam wilayah politik praktis. Dan, sebagai orang nomer satu di NU, ia tak ingin hal itu menjadi masalah.
Hayim mengatakan juga telah menghubungi langsung Ali Maschan melalui surat elektronik. Ia berharap tak ada lagi atribut Pilkada yang mencantumkan nama dan fotonya.
Protes tersebut, katanya, juga berlaku pada semua pasangan cagub dan cawagub, tidak hanya pada pasangan Soenarjo-Ali Maschan. "Ini berlaku untuk semua pasangan. Jadi tidak hanya Ali Maschan saja," tuturnya.
Pilkada Jatim yang akan digelar Juli mendatang, Ali Maschan bukan satu-satunya kader NU berpartisipasi pada pesta demokrasi lokal itu. Nama lain, seperti, Saifullah Yusuf yang menjadi cawagub berpasangan dengan Soekarwo. Ada pula Ahmady yang maju diusung Partai Kebangkitan Bangsa.
Belakangan, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga disebut-sebut bakal meramaikan Pilgub Jatim. Ia maju diusung koalisi partai-partai kecil di parlemen dan non parlemen. (rif/amh)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi memprotes kepada Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Soenarjo-Ali Maschan Moesa. Pasalnya, ia melihat sejumlah atribut pasangan tersebut memakai nama dan foto dirinya untuk kampanye dan menarik simpati masyarakat Jatim.
Hasyim juga meminta agar nama dan gambarnya dilepas dari seluruh alat publikasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim itu, apapun bentuknya. "Jangan pakai gambar saya untuk publikasi (Pilkada). Itu sangat tidak baik. Harap ini diperhatikan," ungkapnya dihubungi melalui telepon selularnya di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jatim, Jumat (28/3).<>
Ia menjelaskan, penggunaan nama dan fotonya untuk kepentingan Pilgub tersebut akan berdampak buruk pada organisasi kemasyarakatan Islam yang ia pimpin. Sebab, secara kelembagaan, NU tidak boleh masuk dalam wilayah politik praktis. Dan, sebagai orang nomer satu di NU, ia tak ingin hal itu menjadi masalah.
Hayim mengatakan juga telah menghubungi langsung Ali Maschan melalui surat elektronik. Ia berharap tak ada lagi atribut Pilkada yang mencantumkan nama dan fotonya.
Protes tersebut, katanya, juga berlaku pada semua pasangan cagub dan cawagub, tidak hanya pada pasangan Soenarjo-Ali Maschan. "Ini berlaku untuk semua pasangan. Jadi tidak hanya Ali Maschan saja," tuturnya.
Pilkada Jatim yang akan digelar Juli mendatang, Ali Maschan bukan satu-satunya kader NU berpartisipasi pada pesta demokrasi lokal itu. Nama lain, seperti, Saifullah Yusuf yang menjadi cawagub berpasangan dengan Soekarwo. Ada pula Ahmady yang maju diusung Partai Kebangkitan Bangsa.
Belakangan, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa juga disebut-sebut bakal meramaikan Pilgub Jatim. Ia maju diusung koalisi partai-partai kecil di parlemen dan non parlemen. (rif/amh)
