Warta

Hentikan Prilaku Seks Pranikah

Jumat, 16 Maret 2007 | 08:47 WIB

Jakarta, NU Online
Seorang ulama terkemuka Kiai Haji Abdul Rasyid mendesak masyarakat untuk segera menghentikan prilaku seks pranikah yang kian merajalela dilakukan sebagian anak muda termasuk putra-putri yang juga beragama Islam.

"Hasil penelitian PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) menunjukkan hampir 50 persen putri telah melaksanakan hubungan seks pranikah," kata Abdul Rasyid ketika menyampaikan khotbah Jumat di Mesjid Baiturrahim, Kompleks Istana Kepresidenan.

<>

Abdul Rasyid yang merupakan kakak pimpinan Pondok Pesantren Assya’ fiyiah di Jakarta, Hajjah Tutti Alawiyah, kemudian menyebutkan hasil penelitian lainnya yang menunjukkan setiap lima dari 100 remaja di tanah air juga sudah melakukan hubungan seks sebelum menikah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

"Kerusakam moral akibat perliaku seks pranikah itu lebih dahsyat dampak negatifnya daripada bencana tsunami dua tahun lalu (26 Desember 2004 di Aceh dan Nias, red)," kata khotib tersebut.

Karena itu, sang khotib meminta para orang tua terutama bapak-bapak untuk tidak hanya memberikan uang jajan kepada anak-anak mereka tapi juga memperhatikan perkembangan rohani mereka misalnya kegiatan mengaji.

"Sebagai suami, kita wajib memperhatikan istri dan anak-anak kita karena hal itu merupakan amanah Allah SWT," kata Abdul Rasyid  kepada sekitar 300 orang yang melaksanakan shalat di Mesjid Baiturrahim itu sambil mengatakan bahwa seorang bapak mempunyai  kewajiban untuk memeriksa dan mengawasi anggota keluarganya.

Khotib kemudian berkata: "Tindakan maksiat akan menghancurkan iman kita. Nabi Muhammad SAW telah mengatakan iman orang yang melakukan tindakan maksiat akan dicopot oleh Allah".

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Sementara itu, ketika menyinggung berbagai musibah yang terjadi di tanah air akhir-akhir ini, Abdul Rasyid menjelaskan, kitab suci Al Quran telah menyebutkan pernyataan Allah bahwa Sang Khalik itu akan menguji ummatnya dengan berbagai cara misalnya munculnya kemiskinan, bencana alam dan kematian.

"Allah telah mengatakan gembiralah mereka yang sabar menghadapi berbagai ujian dan cobaan itu," kata Abdul Rasyid. Jika ada ummat Islam yang telah sadar bahwa dirinya melakukan dosa maka Allah akan menerima permintaan tobatnya.

"Allah akan menyiksa ummatnya yang dzolim," kata khotib sholat Jumat di Mesjid Kepresidenan tersebut. (ant/mad)


Terkait