Nahdlatul Ulama yang telah berjuang sejak Komite Hijaz menyelamatkan makam Rasulullah dan Sahabat Abu Bakar dan Umar RA. di Madinah dari perusakan penguasa Hijaz, sejatinya telah menyelamatkan akidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Dengan penyelamatan situs ini, NU menyelamatkan Aswaja dari sisi pandangan hukum maupun kenyataan.
"Mayoritas masyarakat bahkan tidak mengetahui, dan tidak memperdulikan hal ini. Karena Kami selalu mendoakan agar para ulama NU saat ini diberi kekuatan untuk senantiasa membela faham Aswaja di muka bumi," tutur Syeikh Hisyam Kabbani ketika diterima Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj, di Gedung PBNU Jl. Kramat Raya 164 Jakarta, Rabu (12/5).<>
Lebih lanjut Hisyam Kabbani berharap, NU tetap dapat menjaga kemajemukan dan perbedaan pendapat yang merupakan rahmat. "Karena telah banyak contoh di negara-negara Muslim, bahwa mereka yang tidak dapat menghargai perbedaan akan terjerumus ke dalam perpecahan dan peperangan," terang Hisyam.
Hisyam kemudian mencontohkan negara-negara seperti Pakistan, Afganistan, Irak dan sebagian besar negara-negara Afrika yang menjadi medan perang di antara sesama Muslim. Tragisnya, lanjut Hisyam, pertikaian tersebut seringkali disulut oleh perbedaan sekte agama, seperti antara sunni dengan syiah.
"Padahal Allah memerintahkan kepada segenap umatnya untuk selalu bersatu dan berpegang teguh dengan agama Allah. Sementara kenyataan yang berlaku sungguh-sungguh sangat menyedihkan," jelas Hisyam.
Karenanya, tutur Hisyam, persatuan dan ikatan silaturrahim yang terjalin antara NU dan organisasi-organisasi lain di Indonesia seperti Muhammadiyah, mestinya dapat dijadikan contoh kerukunan antar umat Islam oleh masyarakat Muslim dunia. (min)