Warta

Imam Masjid di Wonosobo Prihatin Maraknya Kekerasan atas Agama

Sabtu, 7 Juni 2008 | 09:42 WIB

Wonosobo, NU Online
Munculnya berbagai aliran keagamaan di tanah air yang menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan konflik agama menjadi keprihatinan kalangan ulama, imam masjid dan mushola di kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

Hal tersebut terungkap dalam halaqah yang bertema "Mengawal Aqidah Ahlusunah Wal Jama'ah dan Memberdayakan Jam’iyah." yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Wonosobo baru-baru ini.<>

Dihadapan ratusan imam masjid dan mushola se-Kabupaten Wonosobo, Ketua PCNU Wonosobo Drs Arifin Shidiq mengatakan masjid dan mushola yang tersebar diberbagai pelosok desa di Wonosobo selama ini menjadi pusat kegiatan jama'ah NU mulai diguncang dengan kehadiran berbagai aliran agama dan ormas Islam yang tidak lagi mengajarkan Islam aswaja.

"Banyak masjid dan mushola yang dulu masih ada sholawatan, maulid nabi, dan qunut kini mulai redup akibat adanya larangan untuk meninggalkan ibadah-ibadah yang dianggap sebagai bid'ah dan sesat, bahkan masjidnya sudah dikuasai." katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh KH Ikhwan Qomari, M.Ag, syuriyah PCNU Wonosobo. Menurutnya, jika masjid dan mushola sudah sepi dari aktivitas ubudiyah Islam ahlusunah wal jamaah NU, maka tidak menutup kemungkinan dikemudian hari masjid dan mushola akan berubah fungsi menjadi pusat-pusat kegiatan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan agama.

Untuk itu, keberadaan imam masjid dan mushola serta ta'mir menjadi ujung tombak dalam rangka menjaga aqidah Islam aswaja dan sekaligus menjaga warisan tradisi ulama-ulama NU yang telah berumur ratusan tahun lalu.

Sejumlah alim ulama dan pengurus MWC NU dari kecamatan Mojotengah, Watumalang dan Wonosobo hadir dalam acara tersebut. Menurut rencana Halaqah ini akan diselenggarakana secara regular dan berkeliling ke-15 MWC-NU se-kabupaten Wonosobo.

Secara terpisah, Ketua panitia Halaqah, Nurul Mubin, M.Si yang juga ketua Lakpesdam NU Wonosobo mengatakan, pihaknya mendapat tugas dari PCNU untuk melakukan beberapa tahapan dalam penguatan imam masjid dan mushola yang diawali dengan halaqah-halaqah.

Selanjutnya pada akhir kegiatan akan diselenggarakan kongres imam masjid dan mushola. "tidak hanya halaqah saja, tetapi kita sedang menyiapkan agenda aksi untuk menunjukkan kepada umat Islam bahwa ajaran aswaja NU, cukup konstributif bagi masa depan kejayaan Islam ditanah air." katanya. (nrb)


Terkait