Pemerintah India, melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta, “mengobral” beasiswa untuk kader Nahdlatul Ulama (NU). Tak tanggung-tanggung, beasiswa untuk tahun akademik 2009-2010 yang ditawarkan itu meliputi seluruh jenjang pendidikan, yakni, sarjana (strata 1) magister (strata 2) dan doktor (strata).
Program studi yang ditawarkan meliputi seni, sastra, arsitektur, sains, farmasi, pertanian, teknologi informasi, sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain. Terdapat 181 perguruan tinggi negeri dan swasta di negeri Mahatma Gandhi itu yang dilibatkan dalam program beasiswa ini.<>
Bagi mahasiswa yang diterima dalam program ini, pemerintah India akan menyediakan tunjangan untuk biaya hidup selama studi, akomodasi, sumbangan pembinaan pendidikan, dan lain-lain. Selain itu, disediakan pula tunjangan biaya medis dan studi tur.
Sekretaris Urusan Pendidikan Kedubes India A.S. Takhi, secara khusus mengucapkan terima kasihnya kepada Pengurus Besar NU yang berkenan menyebarkan informasi mengenai beasiswa Indian Council for Cultural Relations (ICCR) itu.
Sekretaris Jenderal PBNU Endang Turmudi mengatakan, program beasiswa itu merupakan kesempatan baik bagi kader NU yang ingin belajar di India. Menurutnya, tidak ada batasan bagi kader NU yang berminat mengikutinya.
“Pokoknya sebanyak-banyaknya, tidak ada jatah. Siapa pun yang berminat, silakan mendaftar. Mau 500 orang pun tidak masalah. Asalkan memenuhi kualifikasi,” terang Endang dalam perbincangan dengan NU Online di Jakarta, Rabu (24/12).
PBNU akan membantu dalam proses seleksi penerimaan beasiswa tersebut. Karena itu, formulir aplikasi pendaftaran diharapkan dikirimkan terlebih dahulu kepada Bapak Endang Turmudi, Sekretariat Penerimaan Beasiswa PBNU, di Gedung PBNU, lantai 3, Jalan Kramat Raya Nomor 164, Jakarta Pusat.
Ketentuan umum yang dipersyaratkan untuk mengikuti program beasiswa ini, di antaranya, lolos tes bahasa Inggris yang dilakukan Indian Mission dan kandidat harus secara jelas menyebutkan program studi dan perguruan tinggi yang diminati.
Selain itu, kandidat harus menyertakan seluruh salinan (copy) dokumen yang ditulis dalam bahasa Inggris. Program ini diutamakan bagi mereka yang belum pernah studi di India. Beasiswa tidak menyediakan program studi Kedokteran Gigi.
Formulir aplikasi dikirim selambat-lambatnya pada Selasa, 27 Januari 2009. Pihak Kedubes India di Jakarta akan menggelar tes kemampuan Bahasa Inggris pada Jumat, 6 Februari 2009. (rif/dar)
Download Form Beasiswa