Warta

IPNU : Kenaikan BBM Jadi "Bom" Bagi Masyarakat Miskin

Selasa, 4 Oktober 2005 | 13:35 WIB

Jakarta, NU Online
Tampaknya rakyat Indonesia harus bersabar menghadapi berbagai bencana yang terus menghadang. Setelah sebelumnya terkena bencana alam dimana-mana, busung lapar, flu burung, rakyat harus menerima pil pahit dengan kenaikan harga BBM yang keesokan harinya ditambah dengan bom di Bali.

ketua PP IPNU Idy Muzayyad mengatakan peledakan bom Bali dan kenaikan harga BBM ada kemiripan, karena keduanya membuat masyarakat berduka dan menderita. Apalagi, tingginya kenaikan harga BBM tersebut sama sekali tidak diduga.

<>

”Kenaikan harga BBM merupakan “bom” tersendiri bagi masyarakat miskin, karena dampaknya sangat besar, yaitu jutaan rakyat akan semakin menderita,” tandasnya disela-sela aksi Forum Komunikasi Pemuda Indonesia (FKPI) menggelar aksi keperihatinan untuk korban bom Bali di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Senin (3/10)
 
Karena itu, peledakan Bom Bali diharapkan tidak menyurutkan niat masyarakat untuk menolak kebijakan pemerintah yang tidak populer tersebut. Dampak kenaikan BBM tersebut sangat jelas dan nyata, yaitu semakin tingginya angka kemiskinan.

Setelah sekitar dua jam melakukan orasi, massa yang terdiri dari komponen IPNU, IPPNU, PMII dan beberapa ormas lainnya melakukan doa bersama sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing untuk bangsa dan untuk para korban Bom Bali II. Sekitar pukul 22.00 massa membubarkan diri. Aksi keperihatinan ini tidak mendapat pengamanan ketat dari aparat kepolisian. Hanya puluhan polisi yang terlihat berjaga-jaga disekitar lokasi aksi tersebut.(mkf/amh)


Terkait