Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) mengharapkan kalangan pemilih pemula yang berjumlah 30-40 persen dari total jumlah pemilih, untuk tidak golput dan menggunakan hak pilihnya secara baik dan benar.
“Baik itu maksudnya menggunakan hak mencoblos. Sementara benar, berarti tidak salah salah dalam memilih. Jadi, jangan golput,” ungkap Ketua Umum PP IPNU Idy Muzayyad kepada NU Online di Jakarta, Senin (4/8).<>
Idy menambahkan, pemilih pemula yang masih “hijau” dalam politik perlu diarahkan untuk berdemokrasi secara baik, sehingga tidak tepat kalau pengalaman pertama menggunakan hak politik malah tidak digunakan secara proporsional.
Kualitas demokrasi dan Pemilihan Umum 2009 bergantung pada sikap politik pemilih pemula ini. Menurutnya, golput sangat tidak relevan dikampanyekan khususnya di kalangan pemilih pemula, karena sikap itu hak yang bersifat personal dan kalangan pemilih pemula merupakan segmen politik yang belum memiliki kematangan berpolitik.
“Maka, dibutuhkan pendidikan politik yang mencerahkan bagi pemilih pemula, bukan yang menyesatkan. Biarkan pemilih pemula menentukan pilihannya, dan silakan partai politik dan politisi melakukan pendekatan dengan cara yang elegan,” imbuh Idy.
Karenanya, melalui jaringan kepengurusan 30 pimpinan wilayah di tingkat provinsi dan 347 pimpinan cabang di tingkat kabupaten/kota, serta kurang lebih 1 juta kader dan simpatisan di seluruh Indonesia, akan melakukan pendidikan politik kepada pemilih pemilih pemula agar tidak golput di Pemilu 2009. (rif)