Jakarta, NU.Online
Jangan pernah beranggapan Islam tidak ada di Taiwan. Salah satu peserta International Conference of Islamic Scholars, Kainan Ma, mengatakan, penduduk Muslim di Taiwan kurang lebih ada satu persen atau sekitar 60.000. Di Negara ini, Islam memang minoritas, karena mayoritas agama yang dianut adalah Budha, Kong Hucu, Toaisme dan Kristen.
"Islam di Taiwan cukup sulit untuk berkembang, di samping mayoritas mereka adalah penganut Budha dan Kong Hucu yang taat, umumnya orang Taiwan adalah workaholic sehingga sulit bagi mereka untuk belajar dan mendapatkan informasi yang benar tentang Islam," ungkapnya kepada NU.Online di sela-sela Dinner.
<>Ketika ditanya mengenai kerukunann agama di Taiwan, Kainan Ma, mengatakan umat bergama di Taiwan sangat toleran dan saling menghormati satu dengan yang lainnya, tidak pernah ada konflik. Di Negara kepulauan ini, lanjut Kainan Ma, kalaupun toh ada konflik, dapat dipastikan itu adalah masalah politik dan telah terlembagakan ke dalam bentuk saluran partai politik.
Mengenai penyelenggaraan International Conference of Islamic Scholars, Kainan Ma, mengatakan ini merupakan usaha yang sangat bagus, dalam forum semacam ini para cendikiawan dari berbagai belahan dunia bisa saling bertukar pikiran dan akan memperluas cakrawala bagi peserta dan ketika pulang mereka akan mempunyai bekal sehingga bisa efektif dalam berhadapan dengan masyarkat. Ia juga berharap agar konferensi ini bisa ditindak lanjuti secara berkala di Negara Islam lainnya.
Ia juga sangat terkesan dengan pemikiran Gus Dur. Menurutnya, Gus Dur adalah Smart Man; ia bisa mengemukakan masalah yang sangat komplek dan rumit dengan bahasa yang sederhana dan singkat dan ia juga baik kepada semua orang. Setelah selesai acara ini, Kainan Ma, yang merupakan satu-satunya utusan dari Taiwan, berencana akan berkunjung dan menikmati keindahan Bali. (Fdl/cih)