Setelah sejak tanggal 11 Desember lalu jamaah terakhir dari Makkah mulai diberangkatkan ke Madinah al-Munawwaroh, kini Madinah Mulai tampak Longgar. Hal ini dikarenakan jamaah dari Madinah terus berangsur-angsur dipulangkan menuju Tanah Air. Tak ayal, jamaah di Masjid Nabawi pun tak lagi berjubel.
Bahkan di Roudhoh yang biasanya amat sangat berjubel sejak gelombang pertama pun kini mulai longgar. para jamaah bisa duduk bersila dan mendirikan sholat dengan cukup leluasa. Kondisi ini disyukuri oleh para jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang hingga waktu-waktu terakhir masih di Madinah.
>
Salah satu jamaah yang bersyukur tersebut adalah Ahmad Thohir dari Sulawesi Barat. Lelaki berumur 55 tahun yang sebentar lagi akan pensiun ini sangat bergembira karena dapat menikmati nyamannya Roudhoh dengan puas.
"Syukur Alhamdulillah mas, Kami sehat-sehat saja dan bisa beribadah dengan khusyu'," tutur Thohir yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor dinas pertanian ini, Rabu (15/12). Menurut Thohir, dirinya sangat senang di Madinah karena pondokannya sangat dekat dengan Masjid Nabawi.
"Hanya saja udara sangat dingin di Madinah. Sedangkan kita baru saja dari Makkah yang masih sangat panas. Sehingga tetap butuh adaptasi dahulu, agar tidak memaksakan dan malah sakit," terang Thohir yang bisa berangkat haji karena menabung dari hasil upah kerja sambilannya selama puluhan tahun.
Thohir yang berangkat bersama para sepupu lelakinya ini memiliki amalan yang lebih dari sekedar sholat Arbain, yakni Tahajjud di Roudhoh, setiap malam. "Ya namanya haji kan seumur hidup sekali mas. Mumpung di sini, ya harus disempat-sempatkan," tandasnya.
Meski Masjid Nabawi tidak buka 24 jam untuk kebersihan, Namun jamaah selalu dapat ke Roudhoh karena masih ada dua pintu yang selalu terbuka, yakni pintu Assalam dan pintu arab Baqi'. Selain itu pintu-pintu lainnya juga sudah mulai dibuka sejak jam 02.00 dini hari. Jadi jamaah yang cukup sehat selalu dapat melakukan sholat Tahajjud di Masjid Nabawi. (min/Laporan langsung Syaifullah Amin dari Arab Saudi)