Bogor, NU Online
Kiprah dan peran warga Nahdlatul Ulama (NU) di ranah pendidikan semakin diakui publik menyusul terpilihnya Dr Ishartanto SE, MM, menjadi Wakil Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2007-2012.
Bersama Didik J Rachbini, Ishartanto dipercaya menakhodai lembaga tertinggi yang berada di kampus pertanian terbesar di Asia Tenggara itu.
<>Dalam struktur organisasi IPB pasca-era Badan Hukum Milik Negara (BHMN) tahun 2002, MWA adalah lembaga tertinggi yang memiliki otoritas dan tanggungjawab penuh atas kelangsungan IPB. Lembaga inilah yang merumuskan arah pengembangan sekaligus pengawasan pelaksanaan program yang dikembangkan IPB lima tahun ke depan. Salah satu tugas MWA adalah memilih dan mengawasi kinerja rektor.
Terpilihnya Dr Ishartanto sebagai Wakil Ketua MWA IPB, merupakan prestasi yang ditorehkan warga Nahdliyin, setidaknya di ranah pendidikan. Pasalnya MWA adalah posisi yang sangat strategis, apalagi kepercayaan memimpin MWA didapat dari institusi pendidikan bergengsi sekaliber IPB. Ishartanto adalah Nahdliyin pertama yang dipercaya menakhodai MWA IPB.â
Pemilihan Pimpinan dan pengurus baru MWA IPB yang menghasilkan Ishartanto bersama ketua terpilih Didik Rachbini sebagai duet pimpinan MWA periode 2007-2012 dilakukan pada Kamis (7/6) lalu, yang diikuti oleh seluruh anggota MWA yang berjumlah 20 orang.
Selain terpilih menjadi Wakil ketua MWA IPB satu periode ke depan, sebelumnya pada Sabtu (2/6) lalu, Ishartanto juga dipercaya menjadi Ketua Ikatan Alumni Magister Manajemen Agribisnis (IAMMA) IPB periode 2007-2010 atau untuk yang ketigakalinya secara berturut-turut.
Ishatanto adalah mantan Bendahara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama era kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (periode 1994-1999). Selain dipercaya mengatur arus keuangan PBNU, Ishartanto juga dipercaya sebagai Direktur Utama Inkopontren dan Inkoptan.
Terpililihnya Dr Ishartano sebagai pimpinan MWA IPB mendapatkan apresiasi dari warga Nahdliyin yang berada di kampus yang berdiri tahun 1963 tersebut. Seperti yang dikemukakan oleh Dekan Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB Prof Dr Khairil Anwar Notodiputro.
Menurut Khairil yang juga ketua Pembina Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) SPs IPB tersebut, tampilnya Ishartanto sebagai pimpinan MWA IPB merupakan kabar gembira yang patut diâsyukuri warga NU.
“Wakil Ketua MWA adalah jabatan yang sangat strategis dan bergengsi di IPB. Ini patut disyukuri sekaligus menjadi tantangan bagi warga NU untuk menjawab amanah yang diterima,” kata pria asal Madura ini
Hal senada diutarakan oleh Prof Dr Djumali Mangunwidjaya, guru besar pada Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB. Menurut Djumali, dipercayanya Ishartanto sebagai nakhoda MWA IPB, adalah merupakan amanah yang amat berharga bagi NU.
“Alhamdulillah ada kader NU yang dipercaya memimpin MWA IPB. Sebagai Nahdliyin, saya merasa bangga dan bersyukur. Semoga amanah ini dapat dilaksanakan sebaik-baiknya,” harap Djumali, salah seorang pendiri Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) ini.
Djumali mengingatkan, kepenguruisan MWA periode 2002-2007 yang telah habis masa baktinya, memiliki banyak catatan yang perlu diperhatikan oleh pengurus MWA yang baru. Di antaranya adalah kurang mampu mengawasi kinerja rector.
“Saya pikir, bersama Pak Didik sebagai ketua MWA terpilih, Pak Ishartanto, memiliki tanggungjawab yang cukup berat dalam mengawasi kinerja rektor. Saya yakin duet keduanya akan mampu memberikan pengaruh kuat bagi MWA ke depan,” katanya.
Dr Rachmat Pambudy, dosen Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB menambahkan, apa yang telah ditorehkan Ishartanto semakin menunjukkan bahwa kiprah dan peran warga NU di ranah pendidikan mulai diakuti publik.
“Ini adalah bukti bahwa NU pun memiliki kader yang mumpuni. Kader NU pun dapat berbuat banyak dalam pembenahan manajemen pendidikan modern,’ ujar pria yang menjabat sebagai ketua Pimpinan Pusat LP2NU ini.
Sementara itu Sekretaris Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Sekolah Pascasarjana IPB, Fitri Hasanah, mengemukakan, pihaknya merasa bersykur atas terpilihnya kader terbaik NU IPB menjadi pimpinan MWA.
“Kami bersyukur Pak Is dipercaya memimpin MWA IPB. Mudah-mudahan sukses dan membawa berkah bagi IPB dan NU,” ujar mahasiswa yang tengah menyelesainya tesis ilmu pangan ini.
Lebih lanjut Fitri yang mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Malang ini mengutarakan, tampilnya Ishartanto akan membawa dampak yang positif bagi perkembangan anak-anak NU yang tengah kuliah di IPB. Sejauh ini aktivitas anak-anak NU IPB mulai menggeliat, menyusul terlaksananya silaturrahmi antara keluarga NU IPB dan Kyai Se-Bogor.
“Selama ini Pak Is sangat peduli dengan perkembangan dan kemajuan anak muda NU IPB. Kami bersyukur beliau mendapatkan amanah. Semoga ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan NU. Saya yakin kalau NU di IPB menggeliat, akan berdampak pada kampus besar lain seperti UI, ITB, UGM dan Undip,” ujar alumnus Pesantren Cipasung, Tasikmalaya ini.(nam)