Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyampaikan konsep pembangunan ekonomi dalam kuliah umumnya di Auditorium Soeria Atmadja Universitas Indonesia (UI), Rabu, 8 Desember 2010. Konsep ekonomi yang disampaikan Kang Said berbasis peradaban dan budaya lokal.
"Konsep ekonomi kita harus bebas dari monopoli. Karena jelas-jelas disebutkan dalam al Quran bahwa monopoli adalah perbuatan setan," tegas Kang Said. Ia melanjutkan, terjadinya monopoli oleh kalangan swasta (asing) di sektor-sektor strategis tidak hanya bertentangan dengan konstitusi, namun juga ajaran Islam.
/>
Akibat yang ditimbulkan dari monopoli tersebut -menurut Kang Said- bisa melumpuhkan ketahanan dan kemandirian negara. Selain itu, negara tidak lagi memiliki biaya untuk menggerakkan roda pemerintahannya sendiri. "Akhirnya karena negara hidup dalam lilitan hutang yang mengancam kedaulatan negara, sehingga tidak mampu menyejahterakan rakyatnya," tambah Kang Said.
Dalam kuliah umumnya, Kang Said juga menyampaikan kritiknya atas kebijakan pungutan pajak yang akan dikenakan untuk warteg (warung tegal). Kebijakan itu dinilai justru bisa mematikan "ekonomi murah" yang pernah menyelamatkan bangsa ini saat krisis moneter terjadi. "Jadi benar bahwa usaha-usaha seperti warteg, tukang bakso, dan kaki lima lainnya justru yang menyelamatkan kita saat krisis moneter dua belas tahun yang lalu," papar Kang Said.
Sementara itu, Guru Besar UI, Prof. Dr Sri Edi Swasono menyatakan bahwa konsep yang telah dipaparkan Kang Said itu perlu disuarakan terus-menerus. "Saya harap Pak Kiai (Said) tidak hanya kuliah umum di UI saja, namun juga di UGM dan universitas besar lainnya. Karena konsep yang disampaikan ini sangat penting dan harus diwujudkan," tambah pria yang didaulat menjadi moderator dalam kuliah umum kali ini.
Dekan Fakultas Ekonomi UI, Prof. Firmanzah Ph.D selaku tuan rumah juga sangat mengapresiasi kehadiran Kang Said ini. "Di tengah kesibukan beliau yang sangat padat, alhamdulillah beliau berkenan menyampaikan kuliah umum di sini (UI). Dan ini menjadi catatan sejarah untuk pertama kalinya Ketua Umum PBNU mengisi kuliah umum di UI," tambah dekan termuda dalam sejarah UI ini. (bil)