Warta

Kang Said: Bersyukurlah Menjadi Bangsa Indonesia

Jumat, 21 Oktober 2011 | 23:12 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama, KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa kita harus bersyukur menjadi bangsa Indonesia, karena ini adalah pemberian Tuhan. "Firman Allah, hadza min fadhli rabbi, ini adalah pemeberian tuhanku," tegas kiai yang akrab disapa Kang Said ini di Maluku, 20 Oktober 2011.

Menurut Kang Said, ada dua cara dalam mensyukuri anugerah Tuhan atas keberagaman Indonesia ini. "Yakni dengan agama dan sosial. Artinya bagaimana kita bisa membangun dan menjaga keutuhan bangsa ini. Kita ini multikultur, artinya sudah melebur menjadi satu bangsa. Jadi tidak ada alasan lagi untuk bermusuhan," terang Kang Said di hadapan peserta kuliah umum mahasiswa pasca sarjana Universitas Pattimura Ambon.
<>
Hadir pula dalam kuliah umum ini, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan Wakil Gubernur Maluku Said Assegaf. Kang Said juga dengan tegas menolak jika ada yang mengatakan masih ada perang suci yang mengatasnamakan agama.

"Saya paling tidak suka ada yang mengatakan perang suci," tegas Kang Said. Ia menjelaskan, bahwa perang hanyalah untuk memenuhi hawa nafsu dan memenuhi kepentingan kelompok tertentu bukan kepentingan agama. Alasannya, setiap ajaran agama di seluruh penjuru bumi manapun tidak pernah mengajarkan umatnya untuk saling membunuh ataupun membantai antar satu dengan yang lain.

Kang Said mencontohkan, dalam beberapa ayat suci Quran, secara tegas Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW melarang untuk saling membunuh. Bahkan Rasulullah sendiri juga telah mengajarkan umatnya untuk saling melindungi dan saling mengasihi antar sesama.

"Ini telah dipraktekan Rasulullah ketika berhijrah ke Madinah, tempat beragam suku dan agama, ia kemudian mendeklarasikan Madinah bukan sebagai negara Islam, bukan sebagai negara Arab, tapi sebagai daerah yang kehidupan masyarakatnya penuh toleransi dan kasih sayang meski ada perbedaan," tutur Kang Said pada kegiatan yang berlangsung di lantai VII Kantor Gubernur Provinsi Maluku itu.

Tak hanya itu, kata doktor lulusan Universitas Ummul Qura Mekkah ini, Quran juga sangat menghormati umat Kristen dan umat lain. Ini dikisahkan dengan menceritakan segala kejadian yang di alami umat-umat tersebut pada zaman dulu kala. Meskipun tidak semua cerita yang diabadikan Qur'an diceritakan dalam kitab-kitab lain.

Selain itu pula, alasan untuk tidak saling membunuh antar umat manusia dengan mengatasnamakan agama karena seluruh sumber agama memiliki satu bapak yakni Ibrahim.

"Dari Ibrahim muncullah kemudian agama-agama besar dunia, maka saat ini saya heran jika ada yang berperang mengatasnamakan agama, kita semua menyembah Tuhan, maka tidak ada yang perlu dibedakan, sehingga sangat konyol jika ada yang menjadikan agama sumber perpecahan," cetus pria yang menghabiskan masa pendidikan strata satunya di Universitas King Abdul Aziz, 1982 ini.

Masih menurut kiai kelahiran Cirebon ini, Islam juga sangat menghormati hak asasi manusia dengan cara menghormati harga diri, harta benda dan nyawa umat manusia. Sehingga seharusnya yang menjadi musuh manusia utamanya musuh bangsa Indonesia adalah orang-orang zalim seperti para koruptor, teroris dan pelaku-pelaku kejahatan lainnya dan bukan agama, karena agama adalah sumber persatuan.

Kang Said berharap kepada seluruh warga Maluku agar segera menghentikan segala konflik yang ada. Bukalah lembaran baru jadikan Maluku sebagai daerah yang aman dan damai.Karena tak ada konflik yang berdampak potitif terhadap perkembangan ummat manusia di Maluku dan di manapun.

"Yang didapatkan hanyalah kesengsaraan, kita lelah mengurusi konflik demi konflik. Hentikanlah konflik yang ada. Setiap ada konflik harus sikapi secara bersama. Perusuh, teroris, pelaku kriminal, adalah musuh bersama, agama apapun itu pelakunya adalah musuh bersama. Adapun peristiwa yang terjadi pada Minggu dinihari di kota Ambon hanyalah insiden kecil akibat perbedaan. Kriminal murni yang tak perlu dibesar-besarkan." tutup Kang Said sembari menegaskan semua aparat harus menegakan hukum seadil-adilnya jangan melihat pelakunya agama apa asal daerah mana.

Malam harinya Kang Said menemui pengurus NU Maluku, termasuk Muslimat, Fatayat, Anshor dan badan otonom lainnya. Hadir dalam acara ini Rais Syuriah PWNU Maluku KH Abdul Wahab dan Kepala Kanwil Kemenag Maluku Muhammad At Tamimi.

Dalam kesempatan ini Kang Said menjelaskan tentang indahnya Islam Aswaja. "Konsep Islam yang tasamuh dan tawazun akan laku sampai kapanpun. Karena Islam sangat jauh dari radikal, jadi sampaikanlah Islam dengan damai dan buktikanlah bahwa Islam rahmatan lil alamin," pungkas Kang Said.

Redaktur: Emha Nabil Haroen


Terkait