Warta

Kang Said: Pengurus NU Jangan Tertarik Jabatan Politik

Ahad, 19 Desember 2010 | 14:33 WIB

Tangerang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menghadiri Pelantikan Bersama dan Muskercab I PCNU Tangerang, Ahad, 19 Desember 2010. PCNU Tangerang Masa Khidmat 2010-2015 dipimpin Rais Syuriah KH Najib Syahruwardi dan Ketua Tanfidziyyah KH Bunyamin.

Dalam pidatonya, KH Said Aqil Siroj menegaskan bahwa pengurus tidak perlu tertarik dengan jabatan politik karena itu bukan tugas utama Nahdlatul Ulama. ”Tidak usah kepingin (jabatan politik, red), karena tugas NU adalah menjaga agama,” ujar pria yang akrab disapa Kang Said ini.<>

"Kalau semua orang berpolitik, lalu siapa yang akan menjaga NU. NU adalah harapan masyarakat untuk menjaga integritas bangsa ini. Dan ke depan, NU harus berperan penting, dan itu tidak harus melalui politik praktis," tutur Kang Said kepada NU Online.

Sebagai mandataris muktamar, ia juga menegaskan bahwa tidak akan masuk pada jabatan politik. "Capres, cawapres atau apapun, saya sama sekali tidak tertarik dan akan tetap konsisten menjaga NU bersama warga NU," ucapnya dengan tegas dan disambut tepuk tangan hadirin.

Melestarikan peradaban
Pada kesempatan ini Kang Said juga mengajak hadirin untuk menjaga dan melestarikan hadlarah (peradaban) yang selama ini telah dibangun para ulama. ”Kita harus bangga dengan hadlarah yang telah dibangun para pendahulu kita. Yakni hadlarah tsaqafiyah atau intelektualitas dan hadlarah tamaddun atau beradab,” tambahnya.

Kang Said kemudian menceritakan zaman di mana Rasulullah hijrah ke Madinah. Negara Madinah dihuni muslim pendatang (Muhajirin), muslim pribumi (Anshor), dan umat lainnya. Muhajirin dengan karakternya yang luar biasa siap meninggalkan hartanya demi mencari karunia dan ridla Allah. Sementara kaum Anshor siap berkorban apapun demu menjaga integritas sosial Madinah.

”Kalau bangsa ini ingin baik, harus memiliki mental Muhajirin dan Anshor. Kita jangan mudah marah. Meskipun kemarahan itu timbul karena penguasanya yang tidak bisa dipercaya,” pungkasnya. (bil)


Terkait