Kang Said: Reaksi Kalangan NU pada FPI sebagai Puncak Kekesalan
Jumat, 6 Juni 2008 | 23:06 WIB
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menilai, reaksi sejumlah kalangan NU pada Front Pembela Islam (FPI) merupakan puncak kekesalan terhadap organisasi pimpinan Riziq Shihab itu. Pasalnya, FPI selama ini kerap berbuat kekerasan dalam setiap gerakannya.
“(reaksi kalangan NU) itu, saya kira, akumulasi kekesalan terhadap FPI karena selama ini selalu melakukan tindakan kekerasan, apalagi mengatasnamakan agama. Padahal, tidak ada kekerasan dalam agama. Agama pun tidak mengajarkan kekerasan,” terang Kang Said—begitu panggilan akrabnya—kepada NU Online, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (6/6) kemarin.<>
Reaksi itu menjadi tampak berlebihan setelah pemimpin FPI, Riziq Shihab, mengeluarkan pernyataan yang dinilai melecehkan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang juga mantan ketua umum PBNU.
“Saya, walaupun tidak sependapat dengan Gus Dur, juga enggak terima kalau Gus Dur digituin (baca: dilecehkan). Apalagi pernyataannya (Riziq Shihab) sudah mengarah pada fisik,” jelas lulusan Universitas Ummul Qurra’, Mekah, Arab Saudi, itu.
Namun demikian, Kang Said menganggap reaksi dari kalangan NU selama ini masih wajar dan tidak sampai melakukan tindakan kekerasan. “NU enggak ada yang pakai kekerasan. Paling cuma mengancam,” pungkasnya.
Di tempat terpisah, Riziq mengatakan, Gus Dur akan menemani dirinya di sel tahanan Polda Metro Jaya. "Nanti Gus Dur siap-siap temani saya di sel," ujarnya saat dipindahkan menuju tahanan narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/6).
Riziq juga menuding Gus Dur merupakan salah satu dari 289 aktor intelektual dari aksi para aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang menyebabkan insiden berdarah di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Ahad (1/6) lalu.
Kepada wartawan, ia mengatakan, pemeriksaan terhadap dirinya hanya pemeriksaan rutin yang sudah menjadi proses hukum. (rif)