Warta

Kemenag Tetapkan Tiga Masjid Teladan

Rabu, 14 September 2011 | 04:23 WIB

Banten, NU Online
Tiga masjid mendapatkan predikat sebagai Masjid Teladan dalam Lomba Masjid Teladan se-Provinsi Banten yang digelar di masjid Raudhatul Jannah, PCI Kota Cilegon., Selasa (13/9). Tiga masjid tersebut antara lain Masjid Al-Hakim BSD Serpong, Tangerang Selatan, Masjid Raudhatul Jannah, PCI Kota Cilegon, serta Masjid Asyarif Kepandean Ciruas Kota Serang.
 
Kepala Kementerian Agama Wilayah Banten, Iding Mujtahidin mengatakan, selain digunakan sebagai tempat ibadah, masjid-masjid itu juga dijadikan tempat untuk kegiatan sosial serta kegiatan pendidikan formal maupun non formal. Itulah alasan mengapa tiga masjid tersebut mendapat predikat tersebut.

<>
Menurutnya, masjid yang melakukan aktivitas seperti itu sudah jarang ditemui. Oleh karenanya, Kementerian Agama Provinsi Banten sengaja menggelar kegiatan itu dengan sasaran mendorong masjid-masjid yang ada di Banten lebih aktif.“Mudah-mudahan tiga masjid ini bisa dijadikan masjid percontohan,” katanya.
 
Dedi, salah seorang perwakilan dari DKM Masjid Al-Hakim Kota Tangerang Selatan yang menjadi Juara III dalam lomba tersebut mengatakan, DKM tidak tahu perlombaan tersebut. Namun dia mengakui DKM Al-Hakim pernah dimintai program kegiatannya oleh Kementerian Agama Provinsi Banten.

“Kemungkinan yang dinilai adalah program masjidnya. Program Al-Hakim diantaranya adalah memberikan pendidikan anak yatim, klinik duafa serta Insya Allah, Ahad depan akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan TPA Al-Hakim,” katanya.
 
Selain itu, dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah untuk penghargaan yang diterimanya itu. Dia berharap hal tersebut dapat memotivasi khususnya DKM Al-Hakim agar lebih menggiatkan program sosial serta keagamaan di lingkungannya. “Minggu depan kita juga akan diadakan sunatan massal,” imbuhnya.
 
Ketua DKM Raudhatul Jannah, Hendi Subaryono mengatakan, perlombaan yang dilakukan Kementerian Agama Wilayah Banten itu merupakan satu kepedulian terhadap sarana ibadah. “Pemerintah daerah (pemda) harus memperhatikan semua masjid, serta dapat memberikan pendidikan mengenai pengelolaan masjid,” tuturnya.
 
Ketika ditanya terkait  masuknya Masjid Raudhatul sebagai Juara I dalam kegiatan itu, Hendi menduga bahwa hal itu kemungkinan karena panitia menilai masjid tersebut cukup makmur dengan kegiatan-kegiatannya seperti pengajian, dzikir, serta kegiatan rohani lainnya. “Banyak masjid yang megah, namun tidak ada kegiatan serta tidak makmur,” pungkasnya.

Redaktur      : Hamzah Sahal
Kkontributor : AA Candra Zaini


Terkait