Terkait sebaran pilihan politik kiai yang beragam dalam pilpres lalu, sehingga pilihan utama kiai NU struktural gagal, tidak bisa dikatakan sebagai akibat telah lunturnya kharisma kiai.
“Kiai tidak akan luntur kharismanya selagi konsisten dengan koridor keulamaan,” demikian dinyatakan Ketua tanfidziyah PCNU Jombang KH Isrofil Amar dalam rapat persiapan kegiatan NU Jombang menyambut Ramadhan.<>
Lebih lanjut, dikatakannya yang sebenarnya terjadi adalah distribusi kekuasaan yang tidak tunggal dan adanya pembagian tugas secara alamiyah.
“Yang terjadi di NU adalah pembagian tugas, ada kiai yang mengurusi politik, ada yang ngurusi ekonomi, budaya, dan ada yang membina ummat lewat pengajian keagamaan, seperti kiprah kiai–kiai NU di syuriyah,” katanya dihadapan pengurus harian PCNU, lembaga, lajnah dan MWC se-Jombang.
Pengalaman NU Jombang dalam mengawal proses Pilkada dan Pilpres dengan suasana sejuk dan tenang tanpa keterlibatan struktural PCNU adalah proses yang akan terus disuarakan dalam muktamar mendatang.
“NU Jombang akan gigih mempetahankan khittah, di muktamar Donohudan yang lalu PCNU Jombang antara lain mengusulkan adanya komisi politik, dan hal itu akan kita perjuangkan dalam muktamar di Makasar,” tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut diagendakan rencana PCNU bekerjasama dengan MWC NU mengadakan safari Ramadhan hingga ke ranting-ranting, pembuatan jadwal imsakiyah oleh lajnah falakiyah, dan pelatihan keaswajaan bagi guru di lingkungan sekolah LP Ma’arif Jombang.(yus)