Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menjenguk 12 bayi yang lahir dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum (RSU) Sampang, Madura, Jawa Timur, Senin (22/12) kemarin.
Kehadiran Khofifah di RSU tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat Sampang. Bahkan, mereka sempat berebut jabat tangan dengan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.<>
Ia sempat memberikan kejutan kepada salah satu bayi yang dikunjunginya. Saat dimintai nama oleh orang tua bayi, Calon Gubernur Jatim itu merelakan namanya digunakan oleh bayi perempuan itu.
"Sudah, saya kasih nama bayi ini dengan nama Khofifah. Semoga kelak menjadi orang yang berguna bagi umat," katanya disaksikan dokter dan bidan RSU Sampang.
Sebelumnya, Khofifah juga menjenguk bayi yang lahir di Rumah Bersalin Aisyiyah, Bangkalan. Ada dua bayi yang lahir di Aisyiyah Bangkalan bertepatan dengan Hari Ibu, yaitu Ahmad Zaini anak pertama dari pasangan Samsul Arifin-Nur Hasanah dan Muhammad Kholil anak pertama dari pasangan Abdul Azis-Mukaromah.
Di tempat itu, Khofifah juga menghadiahi nama Muhammad Kholil kepada salah satu dari dua bayi tersebut setelah diminta pihak keluarga bayi, atas usulan Ketua Pengurus Cabang Muslimat NU Bangkalan, Salimah Kholil.
Kepada wartawan, Khofifah mengatakan, memperingati Hari Ibu adalah hal biasa yang selalu dia lakukan, terutama saat jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. "Dulu, saat saya di Kementerian Pemberdayaan Perempuan, saya juga memperingati Hari Ibu," kata Khofifah.
Menurut dia, hikmah dari peringatan Hari Ibu, adalah adanya pesan agar kesehatan dan keselamatan ibu melahirkan betul-betul diperhatikan. "Sebab, hingga kini angka ibu meninggal karena melahirkan masih sangat tinggi, termasuk di Jatim, "katanya.
Di Indonesia, kata dia, dalam waktu satu jam ada dua ibu meninggal karena komplikasi melahirkan. "Ini yang harus kita perhatikan bersama-sama. Dan, bayi yang lahir adalah hadiah terindah dari ibu untuk suami. Karena itu, para suami harus terima kasih pada istrinya," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Kepala BKKBN ini mengajak pihak-pihak terkait untuk memberikan perhatian lebih kepada kesehatan ibu melahirkan. "Kartini itu meninggal pada usia muda karena komplikasi melahirkan. Karena itu, marilah Hari Ibu ini kita jadikan untuk mengenang Kartini," katanya. (ini/sbh)