Warta

Khofifah Kunjungi Nelayan Lamongan

Senin, 20 Februari 2012 | 05:28 WIB

Lamaongan, NU Online
Tayangan televisi berpengaruh negatif terhadap kehidupan keagamaan di masyarakat. Banyak kebiasaan positif pada masa lalu, kini hilang gara-gara kalah dengan godaan tevisi. Salah satunya mengaji saat habis maghrib.

Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, peran keluarga sangat penting dalam pendidikan keagamaan anak-anak. Jika orang tua memberi contoh kebiasaan yang baik, maka anak-anak yang mengikutinya.

<>
"Kalau ibu dan bapaknya habis maghrib mengaji, terus pintu rumahnya ditutup, televisi dimatikan, terus anak-anak diajak ngaji," kata Khofifah di hadapan ribuan orang pada pengajian akbar petik laut rukun nelayan desa Blimbing, Paciran Lamongan, Ahad malam (19/2).

Menurutnya, tayangan sinetron saat ini sangat digandrungi oleh masyarakat, terutama ibu-ibu. Akibatnya, waktu mendidik anak sedikit banyak tersita. Di sisi lain, sinetron pengaruhnya juga buruk, karena orang cenderung meniru apa yang dilihat dalam tayangan itu.

"Apalagi sekarang orang punya televisi lebih dari satu dalam satu rumah. Orang tua dan anak bisa nonton sesuai dengan selera masing-masing. Persoalannya, tak semua tayangan televisi mendidik," jelas juri dalam pemilihan dai cilik dan dai muda di salah satu televisi nasional tersebut.

Karena itu, menteri pemberdayaan perempuan era pemerintahan Gus Dur ini menekankan pentingnya peran keluarga dalam mengawal pendidikan anak-anak. Kedua orang tua harus sama-sama berperan  untuk mencetak generasi yang berkualitas dan bermoral. 

"Peran ibu saja tidak cukup, bapak- bapak juga harus berperan. Kalau anak belum shalat, bapaknya perlu mangajaknya, kalau anak-anak belum belajar, bapak-bapak perlu mengingatkan dan kalau anak-anak belum mengaji, bapak perlu mengajak haji," katanya.

Pada bagian lain, di hadapan para nelayan pesisir Lamongan tersebut, Khofifah juga menyoroti soal kehidupan bebas anak muda zaman sekarang. Bahkan, katanya, seks bebas sekarang telah masuk ke dunia pelajar di Indonesia. Kondiri tersebut harus mendapat perhatian orang tua.

"Karena perkembengan teknologi, sekarang gambar porno bisa diakses dengan mudah lewat hand phone. Ini berbahaya. Orang tua harus memberikan perhatian lebih terhadap anak-anak," tuturnya.

Sementara itu, kehadiran Khofifah di daerah tersebut disambut hangat oleh masyarakat. Sejak sore, masyarakat sangat antusias mengikuti taushiyah yang disampaikan Khofifah yang selama ini kerap mereka tonton di televisi dan media massa. Usai acara, warga berebut bersalaman dan foto bersama.

Dari Blimbing, mantan cagub pada pemilukada Jatim 2008 itu bertemu puluhan anak yatim di desa Tunggul, Kecamatan Paciran. Ia datang dengan membawa program santunan yatim piatu dari didang sosial pimpinan pusat Muslimat NU.

Hujan deras yang menguyur kawasan tersebut tak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk bertemu dengan Khofifah. Bahkan, hingga tengah malam, Khofifah masih berada di Paciran untuk menyapa warga.

Meski  belakangan namanya disebut-sebut masuk bursa pilpres 2014 oleh sejumlah parpol, Khofifah menampik kegiatan tersebut  terkait dengan politik. Apa yang dilakukan selama ini murni dakwah dan kerja sosial. "Hobi saya memang jalan (keluyuran). Saya suka bikin orang senang," katanya.


Redaaktur: Hamzah Sahal
Kontributor: Ahmad Millah


Terkait