Pasuruan, NU Online
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa memandang banyaknya partai-partai baru yang bermunculan hanya sebagai dinamika demokrasi, sementara dirinya ingin berkonsentrasi di Muslimat.
"Indikator negara demokrasi adalah adanya multipartai," ucapnya pada Harlah ke-61 Muslimat NU di GOR Raci Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (5/4).
<>Ia juga menambahkan, kegiatan berkumpul dan berserikat dalam negara demokrasi dilindungi undang-undang.
Ditanya tentang posisi dia di Parpol?, Khofifah menegaskan bahwa dirinya bukan termasuk dalam kepengurusan PKB. Namun, ia mengakui masih selalu bersilaturahim dengan para pengurus dan anggota PKB di seluruh Nusantara.
Tentang banyaknya partai yang berusaha menarik dirinya, Khofifah menegaskan bahwa dirinya lebih memilih untuk konsentrasi mengurus organisasi Muslimat NU. "Organisasi Muslimat NU jauh melebihi dari partai-partai politik apapun yang kepentingannya biasanya hanya sesaat," kilah Khofifah.
Untuk membawa Muslimat NU ke depan, Khofifah mengaku, telah melaksanakan program pemberdayaan melalui 131 unit koperasi, dan pusat kegiatan masyarakat dengan mendirikan 10 balai latihan kerja.
Muslimat NU juga melakukan kerja sama dengan Muslimat Palestina. Sebanyak 10 Muslimat Palestina akan diberi kesempatan berlatih kerajinan bordir di Tasikmalaya.
"Kebetulan pengusaha bordir di Tasikmalaya yang cukup maju adalah Pengurus Cabang Muslimat NU setempat," ujar mantan Menteri Peranan Wanita ini. (ant/eko)