Khofifah Siap Menandatangani ‘Kontrak’ dengan PWNU Jatim
Rabu, 7 Mei 2008 | 22:21 WIB
Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengaku siap menandatangani ‘kontrak’ dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim. Namun, kontrak yang dimaksud bukanlah kontrak politik, melainkan program lima tahun mendatang pembangunan Jatim.
"Ini bukan kontrak politik, ini lebih pada program lima tahun ke depan. Dan, ini akan dipresentasikan di depan semua kandidat," kata Khofifah didampingi Calon Wakil Gubernur pasangannya, Mudjiono, usai bersilaturrahim ke Kantor PWNU Jatim, di Jalan Masjid Al-Akbar, Surabaya, Rabu (7/5) sore kemarin.<>
Ketua Umum (nonaktif) Pengurus Pusat Muslimat NU itu menjelaskan, hal yang ditawarkan PWNU Jatim bukanlah sesuatu yang buruk. Menurut dia, kontrak itu setidaknya dapat menjadi pengawasan moral.
"Tidak ada yang salah, kenapa tidak. Ini bisa menjadi pengawasan moral untuk komitmen menjalankan visi-misi yang dikampanyekan ke mana-mana," tandas Khofifah yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan di era pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Siang sebelumnya, Cawagub Jatim yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ridwan Hisjam, juga melakukan silaturrahim ke Kantor PWNU Jatim. Ia juga menyatakan siap menandatangani kontrak yang sama. Menurutnya, kontrak itu sama dengan visi-misi dirinya.
"Saya siap komitmen. Karena konsep kontrak politik yang ditawarkan sama dengan visi-misi kita," tegas Ridwan didampingi Ketua DPD PDIP Jatim, Sirmadji.
Rais Syuriyah PWNU Jatim, KH Miftachul Akhyar, menyatakan siap menerima kedatangan semua calon gubernur di kantornya untuk menyampaikan visi dan misi. "Nanti ada waktunya. Akan kita sampaikan dalam forum resmi kontrak politik yang ditawarkan cagub dan cawagub," ucapnya.
Rencananya, PWNU Jatim akan menggelar forum resmi tentang kontrak politik tersebut pada Juni setelah Komisi Pemilihan Umum Daerah setempat menetapkan cagub dan cawagub yang maju dalam Pilgub Jatim. (dtc/sbh/rif)