Kondisi Ibukota Libya Tripoli ternyata aman-aman saja. Tidak seperti yang selama ini diberitakan melalui berbagai media.
Tidak tampak gedung-gedung hancur, tidak tampak demonstran saling bentrok. Suasana terlihat normal, hanya aparat keamanan tampak berjaga-jaga di setiap sudut kota.
<>
Perjalanan evakuasi WNI dari Libya pun tidak dikawal oleh personil militer. Para mahasiswa dijemput dari asrama kampus oleh mobil KBRI menuju bandara International Libya Airport hanya ditemani oleh staff KBRI.
Demikian dinyatakan oleh Endah Wahidah, salah seorang Mahasiswi yang dievakuasi dari Libya pada gelombang pertama. Bersama mahasiswi asal Banten ini, lebih dari 250 WNI dievakuasi menuju Tunisia.
"Setelah mengantri lebih dari 24 jam di bandara, kami pun segera diterbangkan menuju International Tunisia Airport dengan waktu perjalanan sekitar satu jam," tutur mahasiswa semester akhir ini.
Di bandara International Tunisia Airport, rombongan gelombang pertama ini disambut oleh KBRI. Para mahasiswi kemudian ditampung di rumah staff KBRI sedangkan para mahasiswa dan WNI lainnya menginap di KBRI.
"Alhamdulillah, sambutan dan jamuan di Tunisia cukup memuaskan," tuturnya sambil bercanda. (min)