Koperasi Annisa Muslimat NU Ditargetkan Jadi Perusahaan Induk pada 2021
Selasa, 2 Juni 2009 | 06:36 WIB
Lembaga koperasi Annisa Putri Mandiri yang dikelola Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ditargetkan menjadi sebuah perusahaan induk (holding company) pada 2021. Pada tahun itu, koperasi Annisa diharapkan juga menjadi perusahaan terbuka (initial public offer).
Harapan tersebut disampaikan tersebut disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, kepada wartawan di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (1/6) kemarin.<>
Khofifah menjelaskan, rintisan untuk menjadikan Koperasi Annisa sebagai perusahaan induk telah dimulai. Di antaranya adalah didirikannya 17 outlet pemasaran sektor agro. Koperasi Annisa sendiri telah memiliki 131 cabang di seluruh Indonesia.
Muslimat NU yang memiliki sekira 15 juta anggota itu juga telah memiliki lembaga Pusat Kegiatan Belajar Mengajar berbentuk majelis taklim. Sebanyak 29 majelis taklim merupakan majelis taklim yang berbasis wirausaha/simpan-pinjam.
Perusahaan induk adalah perusahaan yang menjadi perusahaan utama yang membawahi beberapa perusahaan yang tergabung ke dalam satu grup perusahaan. Melalui pengelompokan perusahaan ke dalam induk perusahaan, dimungkinkan terjadinya peningkatan atau penciptaan nilai pasar perusahaan (market value creation).
Program pendirian koperasi Annisa sebagai perusahaan induk itu merupakan amanat Kongres Muslimat NU di Batam, Kepulauan Riau, pada 2006 silam. Program tersebut dirumuskan dalam master plan Muslimat NU hingga 2026 dan diselaraskan dengan pembangunan nasional melalui rencana program jangka menengah maupun rencana program jangka panjang.
Organisasi ibu-ibu NU itu juga memiliki sejumlah lembaga untuk pemberdayaan perempuan yang telah berbadan hukum. Di antaranya, 13.568 taman pendidikan Al Quran; lebih dari 9.800 taman kanak-kanak/raudlatul atfal; 4657 playgroup; 3.800 majelis taklim; 1003 panti asuhan; 58 badan kesehatan ibu dan anak/rumah bersalin/rumah sakit; 11 balai latihan kerja dan 146 kantor bimbingan ibadah haji. (rif)