Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum akan menindak mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terkait ajakannya untuk tidak menggunakan hak pilih alias golput pada Pemilu 2009 mendatang.
"Kita belum (melakukan tindakan) ke sana (baca: ajakan Gus Dur untuk golput)," ujar Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary di kantornya, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Jumat (21/11).<>
Namun demikian, Hafiz mengaku menyesalkan seruan Gus Dur yang juga Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa tersebut. Menurutnya, sebagai seorang negarawan besar, Gus Dur seharusnya tidak mengeluarkan ajakan golput.
Ia menjelaskan, Pemilu bukan hajatan KPU semata, melainkan hajatan seluruh bangsa Indonesia. Karena itu, seyogyanya seluruh pihak mendukung terselenggaranya Pemilu dengan tingkat partisipasi yang tinggi.
Ajakan Gus Dur untuk golput, terangnya, mungkin akan membawa pengaruh cukup berarti pada tingginya angka golput. Sebab, Gus Dur adalah seorang tokoh yang memiliki banyak pengikut.
Karena itu, Hafiz berhadap Gus Dur akan berubah pikiran dan menyerukan ajakan sebaliknya. "Mudah-mudahan beliau nanti akan menyerukan untuk memilih," ujarnya.
KPU, kata Hafiz, berharap tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu bisa tinggi. KPU tidak ingin ada satu orang pun yang berhak memilih namun tidak terdaftar. Bagi yang telah terdaftar, KPU ingin agar mereka semua menggunakan hak pilihnya.
Namun Hafiz menyadari tingkat partisipasi 100 persen tidaklah mungkin. Seberapa pun tingkat partisipasinya, tidak akan memengaruhi legitimasi Pemilu 2009 mendatang. "Di Amerika saja tidak sampai 60 persen. Kalau saya, ya, 75 persenlah," candanya.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga memiliki respons senada. Anggota Bawaslu Bambang Eka Cahya Widodo mengatakan, "Biarkan saja. Ngapain sih capek-capek ngurusin gitu? Sejauh ini, kita enggak ada tindakan. Dan enggak akan ada," ujarnya.
Menurut Bambang, jika ada pihak-pihak yang merasa terganggu dan melaporkan hal tersebut ke Bawaslu, hal itu bisa diproses. Hanya, sejauh ini tidak ada pihak yang melaporkan. "KPU saja enggak terganggu, kok. Yang punya tanggung jawab sosialisasi kan KPU," lanjutnya.
Lebih jauh Bambang mengatakan, yang dilakukan Gus Dur dengan ajakan golput seperti dagelan. Di satu sisi Gus Dur mengajak golput, namun di sisi lain dia juga menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Persatuan Daerah (PPD).
Ketika dikunjungi para kandidat calon presiden (capres), sebut saja, misal, Rizal Ramli dan Prabowo Subianto, Gus Dur juga menyatakan mendukung. Hingga saat ini Gus Dur sendiri juga masih menunjukkan minat maju menjadi capres. (rif)