Kesempatan berkunjung ke Inggris selama 1 bulan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh 12 kader NU. Mereka mengikuti Pelatihan Deputy Headmaster Education Management (DHEM) di Universitas Leeds, Inggris. Ke-12 kader NU itu antara lain, Evi Norati Jeja, Adrian, Iis Mazhuri, Edi Rahmat Widodo, R Chusnu Yuli Setyo, Moch Machrus Abdullah, Salman Al Farisi, Titik Suryani, Aminah Al Jufri, H Muh Said, Fitriyani Wahab dan Eridian Patrio Putro. Apa saja yang dilakukan mereka selama berada di negeri Britania Raya itu?
Di hari kedelapan sejak tiba di kota Leeds, 8 April lalu, rombongan kader NU berkesempatan mengunjungi Univesitas Oxford, di kota Oxford. Tujuan rombongan memang hanya ingin melihat lebih dekat universitas yang sangat terkenal seantero jagat ini.
<>Tidak seperti dibayangkan semula oleh para rombongan, ternyata kampus Universitas Oxford begitu luas dan tidak hanya berada satu tempat saja, melainkan terbagi menjadi 9 college (perguruan tinggi). Begitu luasnya, hanya untuk mengitari satu college saja mungkin dibutuhkan sekitar 4 sampai 5 jam.
“Jadi kalau ada yang mengaku lulusan Universitas Oxford, maka pertanyaannya Oxford yang mana dulu?” kata James Lapian, penerjemah sekaligus guide para kader NU selama berada di Inggris kepada rombongan.
James, begitu ia akrab disapa, menjelaskan, bahwa setiap college mempunyai fakultas dan jurusan sendiri. Antar-college itu sendiri terdiri berbagai tingkatan berikut juga kualitasnya. Di samping itu, di antara college itu memiliki keunggulan masing-masing.
Rombongan sedikit kecewa, karena tak bisa melihat lebih banyak berbagai fakultas dan jurusan terkenal di salah satu kampus yang paling bergengsi di dunia itu. Pasalnya, hari itu kampus Universitas Oxford sedang tutup, jadi tak ada aktivitas mahasiswa di sana.
Tak hanya itu. Oxford yang dikenal sebagai kota pendidikan, tak hanya menjadi tempat bagi orang dari berbagai belahan dunia untuk menimba ilmu. Pemerintah kotanya, mengemas kota yang tidak terlalu besar itu menjadi tempat wisata.
Berbagai asesoris dan suvenir dijual di tempat tersebut. Di sekitar kampus, terlihat wisatawan mancanegara baik dari Taiwan, Polandia, Jepang dan termasuk Indonesia sedang berjalan-jalan mengitari kampus dan sesekali berbelanja suvenir maupun asesoris.
Karena memang tak bisa melihat-lihat lebih banyak kampus tersebut, rombongan akhirnya memutuskan pergi. Kebetulan juga malam harinya, para kader NU tersebut sudah ada janji bertemu dengan KH Mahfudz Noor, Ketua Pengurus Cabang Istimewa-Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCI-NU UK) dan saudara-saudara sesama warga NU yang berdomisili di Inggris. (Moh. Arief Hidayat, bersambung)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Edi Rahmat Widodo, salah satu peserta pelatihan Deputy Headmaster Education Management (DHEM).