Warta

Mahasiswa yang Dikirim PBNU Berikan Ceramah pada Mauludan di KBRI Libya

Jumat, 29 April 2005 | 06:26 WIB

Tripoli, NU Online
Tidak ketinggalan, masyarakat Indonesia di Libya juga turut merayakan maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan maulid tersebut diprakarsai oleh KBRI untuk Libya. Seluruh warga negara Indonesia baik masyarakat atau mahasiswa mengikuti acara tersebut di aula KBRI.

Acara yang berlangsung pada tanggal 22 April 2005 ini, dikemas dalam pengajian umum dengan menghadirkan Muballigh dari mahasiswa baru yang didelegasikan oleh PBNU pada tahun 2004 lalu.

<>

Idris Sholeh, Gus Idris dalam sambutannya tentang hikmah maulid Nabi Muhammad SAW mengupas tentang sejarah perayaan maulid Nabi "Dalam catatan sejarah, ada yang mengatakan bahwa maulid nabi pertama kali diperkenalkan seorang penguasa Dinasti Fatimiyah (909-117 M). Hal ini secara tidak langsung dimaksudkan sebagai sebuah ta'kid (penegasan) kepada publik, bahwa dinasti ini betul-betul keturunan Nabi Muhammad SAW. Setidaknya ada dimensi politis dalam kegiatan tersebut," tandasnya.

Disamping itu, Gus Idris mengatakan bahwa Islam tersebar tidaklah dengan kekerasan; "Saya masih ingat, Mahatma Gandhi mengatakan bahwa Islam datang bukan dengan pedang atau perang melainkan Islam diterima oleh umat manusia karena sifat bisathoh (kesederhanaan) Nabi Muhammad, maka sepatutnyalah kita meniru dan mengamalkan kesederhanaan hidup Nabi Muhammad SAW dalam pola kehidupan kita sehari-hari," lanjut pria kelahiran Cirebon ini.

Dalam kesempatan ini, duta besar RI; Bpk. H. Nawawi Hasbi mengaharapkan agar tali ukhuwah antar masyarakat Indonesia di Libya semakin kuat .

Perayaan maulid ini dihibur oleh nasyid Tripoli-Voice. Lantunan nasyid yang diiringi ala-alat musik Arab ini menarik perhatian hadirin pengajian umum. Masyarakat Indonesia benar-benar terhibur. Tripoli-Voice adalah kelompok nasyid mahasiswa Indonesia di Libya yang sering sekali tampil dan diundang oleh masyarakat Libya untuk mengisi dalam beberapa acar atau even.

Maulid Nabi di KBRI, kemudian dilanjutkan dengan sholat Jum'at bersama di Mushollah KBRI. Tampil sebagai bilal dan khotib Jum'at adalah dari pihak mahasiswa. Kemudian setelah sholat jum'at selesai, dilanjutkan dengan acara ramah tamah atau makan siang.

Maulid Nabi Muhammad juga dirayakan di kampus Islamic Call College. Perayaan itu berlangsung selama 2 hari pada tanggal 24-25 April 2005. Pada malam pertama Maulid Nabi (tanggal 24 April 2005), diisi dengan pentas seni Qasidah-Maulid.

Pentas seni diikuti oleh semua mahasiswa dengan menampilkan beberapa qasidah-maulid yang biasa dibaca di negara mereka masing-masing. Dari pantauan, yang tampil dalam pentas tersebut adalah mahasiswa dari negara : Tanzania, Syiria, Chad, Nigeria, Mali, Niger, Philipina, Senegal, Ghana, Sahl al-'Aaj (Pantai Gading), Bukina Faso dan Indonesia.

Dari sekian peserta, yang sangat menarik adalah penampilan mahasiswa Tanzania. Mereka membawakan qasidah-qasidah dari Kitab al-Daiba'i yang mengingatkan kembali para mahasiswa Indonesia akan kehidupan pesantren di Indonesia. Mendengarkan lagu-lagu qasidah dari mahasiswa Tanzania tersebut merupakan kenikmatan yang tak bisa dibahasakan. Tak karuan, banyak penonton yang sampai mencucurkan air mata.

Pada tanggal 25 April lagi perayaan maulid Nabi diisi dengan diskusi tentang sirah Nabi Muhammad SAW. Tampil sebagai pembicara adalah Dr. Siddiq Basyir.

Kontributor Libya : Iwan Zainil Ghulam     


Terkait