Warta

Masdar: Banyak Orang NU Keluar dari Khittah

Kamis, 1 Juni 2006 | 13:03 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Masdar Farid Mas’udi menilai, saat ini banyak tokoh NU yang keluar dari khittah, karena terlibat dalam keluarnya fatwa-fatwa sesat terhadap kelompok-kelompok Islam lain yang berbeda pandangan dengan mayoritas kelompok Islam di Indonesia.

“Ini menyalahi khittah. Mengapa banyak orang NU yang terlibat dalam fatwa orang lain sesat,” kata Masdar dalam diskusi tengan tema dalam diskusi bertajuk Pendidikan Anti-Terorisme di Lingkungan Keluarga dan Pesantren oleh Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
 
Perbedaan pandangan dalam tubuh NU, kata Masdar, adalah hal yang biasa terjadi. Perbedaan seperti dalam NU tidak akan ditemukan pada ormas-ormas lain, karena di NU pada prinsipnya dalam NU perbedaan pendapat harus dihargai. ”Di organisasi lain tidak. Karena memang mereka diharuskan mempunyai pendapat sama,” ungkapnya.

<>

Perbedaan pendapat para ulama fikih terdahulu memberikan pelajaran terhadap NU agar perbedaan pendapat harus disikapi secara baik, bahwa orang harus menghargai pendapat orang lain. Sikap merasa benar sendiri akan membuat hubungan antarsesama tidak berjalan baik. ”NU mengenal perbedaan pendapat para ulama fikih,” jelasnya.

Menurutnya, setiap kelompok tidak boleh mengaku paling benar sendiri, karena kebenaran itu tidak menutup kemungkinan dimiliki oleh orang lain. Sebagai organisasi besar, NU kerap dituduh sesat oleh kelompok-kelompok yang mengklaim paling benar sendiri. ”NU adalah organisasi yang kena tuduhan sesat,” tuturnya.

Tuduhan sesat itu, lanjut Masdar, muncul karena dalam organisasi terbesar di Indonesia itu dinilai terdapat banyak hal yang  berbau bid’ah, tradisi dan khurafat. ”Sayyidina Ali wafat juga karena dibunuh oleh orang-orang yang mengaku paling benar sendiri,” katanya. (amh)


Terkait