Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi berharap agar bulan suci Ramadhan ini benar-benar digunakan sebagai waktu untuk melakukan pertaubatan bersama, terutama bagi para pemimpin ummat dan bangsa.
“Sesungguhnya keterpurukan dan kebangkrutan negeri ini adalah akibat belaka dari sikap mementingkan diri sendiri dan ketamakan para pemimpinnya,” katanya, Selasa (11/9).
<>Hal lain yang menjadi perhatian Direktur Pusat Perhimpunan dan Pengembangan Pesantren (P3M) ini adalah konsumerisme di bulan Ramadhan dimana orang seharusnya malah bisa menahan dirinya.
“Kita harus menjadikan bulan suci ini sebagai awal pembiasaan diri untuk hidup sederhana dengan tidak membeli atau mengonsumsi barang-barang mewah yang tidak benar-benar diperlukan; lebih-lebih barang tersebut bukan hasil karya bangsa sendiri,” tandasnya.
Masdar juga berharap agar para pemimpin ummat hendaknya tidak menonjol-nonjolkan diri dalam penentuan awal atau akhir bulan suci Ramadhan. “Serahkan perihal penentuan awal dan akhir bulan suci Ramadhan penetapan Pemerintah melalui Departemen agama yang diambil berdasarkan musyawarah bersama,” imbuhnya.
Menurutnya kesatuan pendapat ini penting karena silang pendapat tentang kapan memulai dan mengakhiri puasa ini hanya akan membingungkan ummat. (mkf)