Untuk menyambut kedatangan Bulan Suci Ramadhan, Pengurus Masjidil Haram mulai mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan jamaah selama bulan puasa. Wakil Ketua Penanggung Jawab Masjidil Haram, Nasser bin Muhammad al-Khuzaimi, telah menyiapkan sekitar 5.700 pekerja untuk melayani para jamaah.
Sejumlah pakar agama juga akan siap untuk memberikan jawaban atas persoalan-persoalan agama, khususnya bagi jamaah umrah. Proyek renovasi di Masjidil Haram juga telah memasuki tahap akhir yang diperkirakan akan selesai sebelum Ramadhan tiba.<>
"Tempat melakukan Sai antara bukit Shofa dan bukit Marwah yang kini terdiri dari lima tingkat, siap digunakan para jamaah. Dinding-dinding kaca dibangun pula di Shofa," ujar Nasser seperti dikutip Arabnews.com.
Menurut Nasser, Pengelola Masjidil Haram memutuskan memperlebar tempat untuk Sai bagi jamaah. Termasuk ruas bagi para jamaah disabel. Jalur Sai bagi disabel yang semula lebarnya hanya dua meter kini bertambah menjadi dua kali lipatnya. Ini mempermudah gerak kursi roda yang membawa jamaah bolak-balik Safa dan Marwah.
Bagi jamaah umrah Ramadhan, mereka akan melihat pula 110 air mancur berpualam, yang memancarkan air zam-zam. Air mancur tersebut dibuat di empat bagian lokasi berbeda di Masjidil Haram. Sementara, 50 keran air zam-zam dipasang pada dinding pualam yang ada di sekitar area tawaf.
Fasilitas ini memudahkan jamaah menjangkau dan meneguk air zam-zam setelah lelah mengerjakan tawaf. Bahkan di tempat Sai, sekarang ada lebih dari 340 keran air zam-zam di setiap tingkatnya. "Kami menyediakan sebanyak 72 rak alas kaki dari pualam," tambah Nasser.
Upaya melengkapi fasilitas Masjidil Haram tak berhenti sebatas itu. Al-Khuzaimi menjelaskan, sebanyak 62 kamar mandi sementara sekarang ini sedang dalam tahap pembangunan. Kamar-kamar mandi ini berada di dekat Gerbang Al-Fatah. Langkah ini sebagai pengganti renovasi kamar mandi di Al-Shamiya.
Imbauan pun disampaikannya kepada jamaah. Nasser meminta para jamaah mampu menjaga kebersihan dan kenyamanan Masjidil Haram. Mestinya, ujar dia, jamaah tak membawa makanan ke dalam masjid.
"Diharap, mereka juga tak merokok di kawasan Masjidil Haram," pintanya. (syf)