Warta

Menhub Hatta Rajasa Dituntut Mundur

Selasa, 9 Januari 2007 | 08:42 WIB

Jakarta, NU Online
Menteri Perhubungan Hatta Rajasa belakangan jadi sasaran atas terjadinya berbagai kecelakaan transportasi di Indonesia. Aliansi Mahasiswa Peduli Transportasi (Alma Peta) menuntut pertanggungjawabannya atas musibah yang kerap terjadi akhir-akhir ini. Mereka menilai Hatta Rajasa lemah dalam menjalankan tugasnya.

“Kami meminta Hatta Rajasa bertanggungjawab dan mundur dari jabatannya. Dia telah melakukan kesalahan besar, sehingga tragedi kecelakaan menimpa bangsa kita, termasuk jatuhnya Adam Air dan tenggelamnya Kapal Senopati Nusantara,” kata Koordinator Alma Peta, Saiful Arif, di Jakarta, Selasa (9/1).

<>

Alma Peta merupakan organisasi gabungan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Universitas YAI, Universitas Gunadarma, UIN Ciputat serta Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mereka merasa prihatin dengan semakin meningkatnya angka kecelakaan di Indonesia akibat tidak becusnya Hatta Rajasa dalam menjalankan tugasnya.

“Setiap tahun dalam periode kepemimpinan Hatta Rajasa, ribuan nyawa hilang sia-sia akibat dari berbagai tragedi yang terjadi pada transportasi publik, mulai dari kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang. Yang terakhir dua kecelakaan terburuk yaitu, tenggelamnya KM Senopati dengan lebih 300 korban, dan hilangnya pesawat terbang Adam Air yang sampai sekarang tak tentu rimbanya,” katanya.

Menurut mereka, daftar kecelakaan pesawat terbang dunia, tahun 2006 mengalami tren penurunan dengan semakin baiknya pelayanan dan manejemen transportasi. Ironisnya, di bawah kepemimpinan Hatta, frekwensi kecelakaan pesawat terbang di Indonesia justru mengalami kenaikan yang cukup fantastis. Belum lagi kecelakaan yang terjadi pada transportasi darat seperti kereta api, dan kapal laut, yang mengakibatkan puluhan ribu nyawa terenggut sia-sia.

“Frekwensi kecelakaan yang terus meningkat beberapa tahun terakhir membuktikan rendahnya kinerja pemerintahan di bidang perhubungan. Fakta itu tidak bisa dibiarkan begitu saja dengan berlindung atas nama 'kecelakaan' yang kemudian tidak ada pertanggungjawaban publiknya,” jelas Saiful.

Selanjutnya, Alma Peta meminta kPK untuk mengusut kasus-kasus korupsi tender di Departemen Perhubungan serta mengimbau kepada korban atau keluarga untuk mengajukan gugatan pidana dan perdata terhadap menteri berambut putih asal Palembang itu. ”KPK harus mengusut dugaan penyimpangan dalam proses-proses tender di Departemen Perhubungan yang diduga sarat dengan praktek KKN,” tuturnya.

Untuk menyampaikan aspirasinya, Alma Peta telah melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Departemen Perhubungan, Selasa (9/1/2007) siang. Mereka membawa dua buah pocong-pocongan yang bertuliskan masing-masing, “Korban Malpraktik Hatta Rajasa” serta “Hatta, Hidup Anda Tanpa Aturan”. (amh/rif)


Terkait