Warta

Momentum Kembalikan NU pada Pesantren

Sabtu, 5 Juli 2008 | 02:26 WIB

Tegal, NU Online
Pondok Pesantren Al-Hikmah, Kabupaten Brebes, yang dijadikan tempat penyelenggaraan Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, merupakan pilihan tepat. Sebab, hal itu bisa menjadi momentum mengembalikan NU pada basis awalnya, yakni pesantren.

Pendapat tersebut diungkapkan Ketua Pengurus Cabang NU Kota Tegal, Jateng, H Basukiyatno, di Tegal, Jumat (4/7) kemarin. “Awalnya, kan, NU dibangun dan dibesarkan di pesantren,” katanya seperti dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.<>

Basukiyatno menjelaskan, sebagai lembaga pendidikan tradisional berbasis pendidikan agama, pesantren ibarat ‘laboratorium lahirnya embrio’ sekaligus tempat ‘pengembangbiakan’ NU. Karena itu, semangat perjuangan NU harus pula dikembalikan pada pesantren.

Ia justru mengaku sangat tidak sependapat jika konferwil dan acara serupa yang digelar NU ditempatkan di hotel atau sejenisnya. Sebab, hal tersebut akan semakin menjauhkan NU dengan pesantren. Selain itu, para kiai dan ulama pun akan lebih merasa nyaman di pesantren.

Menurut dia, keberadaan pesantren yang selama ini dicitrakan jauh dari nuansa kemodernan, tak berlaku lagi. Lembaga pendidikan yang turut berperan mencetak para pemimpin bangsa itu kini sudah banyak mengalami perubahan.

“Siapa bilang pesantren tidak modern. Para kiai saja sekarang sudah tidak hanya baca koran, tapi juga mengakses internet untuk mendapatkan informasi. Buktikanya, Kiai Hasyim (KH Hasyim Muzadi, Ketua Umum Pengurus Besar NU) bikin NU Online,” ungkap Basukiyatno.

Al-Hikmah merupakan pesantren pimpinan KH Masruri Mughni yang terletak di Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Di tempat itulah, sebanyak 360 peserta utusan dari 36 pengurus cabang NU se-Jateng akan melaksanakan Konferwil pada 11-13 Juli nanti. (rif)


Terkait