Warta

Musholla, Indikator Kemakmuran Petani Tebu

Ahad, 25 Maret 2012 | 10:36 WIB

Malang, NU Online
Petani tebu, biasanya identik dengan kemiskinan dan kalangan terpinggirkan, namun berbeda dengan para petani tebu di Kecamatan Gendanglegi, Malang, Jawa Timur. <>

Para petani yang menjadi pemasok tebu untuk Pabrik Gula Krebet Baru Malang, salah satu pabrik gula milik anak perusahaan RNI ini punya kondisi lain.

"Indikator petani tebu sukses disini kalau sukses di depannya ada mushola," kata Joli salah satu karyawan Pabrik Gula Krebet Baru, Ahad (25/3).

Menurutnya pemahaman masyarakat khususnya petani yang berkembang di daerah PG Krebet Baru Malang, kalau ingin berhasil dan ingin naik haji, maka masyarakat disini harus tanam tebu.

"Masyarakat disini ada yang berkali-kali naik haji karena tanam tebu," tambahnya.

Berdasarkan pantauan detikFinance, hampir diseluruh kecamatan Bululawang dan Gondanglegi, ditanami tebu dan bahkan hingga sela-sela halaman rumah juga ditanami pohon tebu.

"Resiko gagal panan tebu kecil sekali dan ruginya juga kecil sekali daripada menanam padi dan palawija," sebutnya.

Pabrik Gula Krebet Baru sendiri, lebih dari 90% kebutuhan tebunya dipasok dari para petani atau kebun masyarakat. Pada tahun giling 2012 ini yang akan dimulai bulan Mei, pabrik gula ini menargetkan akan mampu menghasilkan gula 120.000 ton.



Redaktur  : Syaifullah Amin
Sumber    : Detik

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Terkait