Solo, NU Online
Ramadhan bersama keluarga tak bisa dilakukan anak-anak berstatus narapidana atau napi yang harus mendekam di balik jeruji besi. Namun, agar tidak stres, mereka mengisi Ramdhan dengan kegiatan menggambar.
"Kegiatan menggambar dilakukan para napi anak agar mereka tidak mengalami kejenuhan pada Ramadhan ini," kata Kasubid Bantuan Hukum Rutan Kelas I Surakarta, Haryoto, di Solo, Sabtu (29/8).<>
Selain itu, lanjutnya, kegiatan menggambar juga menjadi upaya pihak rutan untuk menciptakan kondisi rutan yang ramah terhadap anak. Saat ini pihak rutan memang sedang menyusun konsep rutan ramah anak.
"Kegiatan menggambar termasuk menjadi bagian dalam konsep tersebut. Selain itu, kegiatan lain seperti ketrampilan dan kesenian lainnya akan diupayakan masuk ke dalam agenda kegiatan napi anak dalam waktu ke depan," kata Haryoto, dikutip dari Inilah.com.
Haryoto mengatakan, Rutan Surakarta memberi kesempatan napi anak berkegiatan kesenian dan ketrampilan setiap Sabtu.
"Saat ini kami bekerja sama dengan Komunitas Peduli Anak Surakarta (Kapas) dalam kegiatan tersebut. Jika ada pihak lain ingin bekerja sama dengan kami, waktu berkegiatan napi anak di kesenian dan ketrampilan dapat bertambah," katanya.
Sementara itu, salah satu dari sepuluh napi anak yang mengikuti kegiatan menggambar, RE (16) mengaku senang dengan kegiatan menggambar tersebut. "Kegiatan seperti ini lebih menyenangkan dibandingkan hanya mendengarkan ceramah," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan seperti itu dapat memberikan kesempatan pada napi anak untuk mengeluarkan keluh kesah dan pemikiran yang dimiliki mereka. "Kami berharap kegiatan kesenian seperti ini bisa lebih sering dilakukan," katanya. (rif)
Ramadhan bersama keluarga tak bisa dilakukan anak-anak berstatus narapidana atau napi yang harus mendekam di balik jeruji besi. Namun, agar tidak stres, mereka mengisi Ramdhan dengan kegiatan menggambar.
"Kegiatan menggambar dilakukan para napi anak agar mereka tidak mengalami kejenuhan pada Ramadhan ini," kata Kasubid Bantuan Hukum Rutan Kelas I Surakarta, Haryoto, di Solo, Sabtu (29/8).<>
Selain itu, lanjutnya, kegiatan menggambar juga menjadi upaya pihak rutan untuk menciptakan kondisi rutan yang ramah terhadap anak. Saat ini pihak rutan memang sedang menyusun konsep rutan ramah anak.
"Kegiatan menggambar termasuk menjadi bagian dalam konsep tersebut. Selain itu, kegiatan lain seperti ketrampilan dan kesenian lainnya akan diupayakan masuk ke dalam agenda kegiatan napi anak dalam waktu ke depan," kata Haryoto, dikutip dari Inilah.com.
Haryoto mengatakan, Rutan Surakarta memberi kesempatan napi anak berkegiatan kesenian dan ketrampilan setiap Sabtu.
"Saat ini kami bekerja sama dengan Komunitas Peduli Anak Surakarta (Kapas) dalam kegiatan tersebut. Jika ada pihak lain ingin bekerja sama dengan kami, waktu berkegiatan napi anak di kesenian dan ketrampilan dapat bertambah," katanya.
Sementara itu, salah satu dari sepuluh napi anak yang mengikuti kegiatan menggambar, RE (16) mengaku senang dengan kegiatan menggambar tersebut. "Kegiatan seperti ini lebih menyenangkan dibandingkan hanya mendengarkan ceramah," katanya.
Dia mengatakan, kegiatan seperti itu dapat memberikan kesempatan pada napi anak untuk mengeluarkan keluh kesah dan pemikiran yang dimiliki mereka. "Kami berharap kegiatan kesenian seperti ini bisa lebih sering dilakukan," katanya. (rif)
