Canberra, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru akan menyalurkan zakat fitrah para nahdliyin di dua negara itu untuk korban semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur.
Besaran zakat yang ditentukan adalah $10 Australia. Selanjutnya, zakat tersebut akan diserahkan pada warga korban Lapindo melalui Pengurus Cabang NU setempat.<>
Demikian dikatakan Ketua PCINU Australia-Selandia Baru, Eko Zuhri Ernada, di Canberra, melalui surat elektronik yang diterima NU Online, Rabu (17/9).
Eko menjelaskan, penyaluran zakat tersebut merupakan hasil perbincangan dengan beberapa pengurus di negara bagian di Autralia dan Selandia Baru serta jajaran syuriyah.
Namun, zakat itu masih ada kemungkinan akan disalurkan ke kota lain. Mengenai batas pembayaran masih akan dibicarakan. “Semakin cepat semakin baik, sehingga bisa disampaikan pada mustahiq tepat pada waktunya,” terang Eko.
Menurut Eko, penyaluran zakat fitrah itu semata-mata menampung potensi warga NU yang tersebar di berbagai kota. “Misal, bila ada warga NU yang tinggal di tepi pantai Tasmania, dan tidak tahu mesti ke mana membayarnya, maka bisa membayar secara elektronik,” jelasnya.
PCINU Australia-Selandia Baru mendukung warga NU menjadi amil zakat di tempat lain, termasuk membayar fitrah di mana pun. Pasalnya, tujuan tetap sama, yaitu membayar fitrah.
“Inisiatif ini hanya memaksimalkan potensi. Syukur-syukur teman yang aktif sebagai amil di berbagai tempat, bisa membantu mengusahakan masyarakat Sidoarjo mendapatkan cipratan,” pungkas Eko. (rif)
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-Selandia Baru akan menyalurkan zakat fitrah para nahdliyin di dua negara itu untuk korban semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Sidoarjo, Jawa Timur.
Besaran zakat yang ditentukan adalah $10 Australia. Selanjutnya, zakat tersebut akan diserahkan pada warga korban Lapindo melalui Pengurus Cabang NU setempat.<>
Demikian dikatakan Ketua PCINU Australia-Selandia Baru, Eko Zuhri Ernada, di Canberra, melalui surat elektronik yang diterima NU Online, Rabu (17/9).
Eko menjelaskan, penyaluran zakat tersebut merupakan hasil perbincangan dengan beberapa pengurus di negara bagian di Autralia dan Selandia Baru serta jajaran syuriyah.
Namun, zakat itu masih ada kemungkinan akan disalurkan ke kota lain. Mengenai batas pembayaran masih akan dibicarakan. “Semakin cepat semakin baik, sehingga bisa disampaikan pada mustahiq tepat pada waktunya,” terang Eko.
Menurut Eko, penyaluran zakat fitrah itu semata-mata menampung potensi warga NU yang tersebar di berbagai kota. “Misal, bila ada warga NU yang tinggal di tepi pantai Tasmania, dan tidak tahu mesti ke mana membayarnya, maka bisa membayar secara elektronik,” jelasnya.
PCINU Australia-Selandia Baru mendukung warga NU menjadi amil zakat di tempat lain, termasuk membayar fitrah di mana pun. Pasalnya, tujuan tetap sama, yaitu membayar fitrah.
“Inisiatif ini hanya memaksimalkan potensi. Syukur-syukur teman yang aktif sebagai amil di berbagai tempat, bisa membantu mengusahakan masyarakat Sidoarjo mendapatkan cipratan,” pungkas Eko. (rif)
