Serang, NU Online
Keinginan warga warga nahdliyin untuk mempunyai perguruan tinggi sendiri di Banten terjawab sudah. Hal itu terungkap
saat peletakan batu pertama sekretariat Nadhlatul Ulama (NU) Provinsi Banten oleh Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah di Kemang, Kota Serang,
Selasa (4/10) pukul 16.00 WIB.
“Disamping sebagai sekretariat NU, tempat ini juga akan kami gunakan sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam NU (STAINU) Banten. Dan Insya
Allah, tahun ajaran baru di tahun 2012 nanti sudah mulai menerima mahasiswa baru,” jelas Endad Musaddad, Sekretaris PWNU Banten.
<>“Untuk sementara santri laki-laki dulu yang akan kami saring. Ke depannya kami akan memberikan kesempatan untuk perempuan juga,” tambahnya.
Dikatakanya pula bahwa mahasiswa yang akan diterima hanya 25 orang dari delapan kota dan kabupaten di provinsi Banten. Jadi dari setiap
kabupaten kota hanya disaring dua sampai tiga santri pesantren salaf.
Dia menjelaskan, semua mahasiswa akan kami asramakan, dan kami fokuskan padapenguasaan kitab kuning. Semua biaya akan digratiskan termasuk makan,
minum dan kitab-kitab kuning. Selain penguasaan kitab kuning,penguasaan ilmu-ilmu umum dan life skill juga akan kami berikan.
Hal senada juga disampaikan Iding Mujtahidin, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten pada Banten Pos.
“Hal tersebut sudah kami rintis sejak lama. NU sebagai organisasi kemasyarakatan yang warganya terbanyak di Banten harus punya perguruan tinggi di Banten. Sekarang infrastruktur dan suprastrukturnya sedang kita siapkan, mudah-mudahan segera bisa dibuka tahun depan. Sebetulnyabanyak sekali perguruan tinggi yang dimiliki orang-orang NU, tetapi namanya saja yang bukan NU,”ucapnya.
STAINU akan membuka dua Jurusan, jurusan Muamalat dengan konsentrasi Ekonomi Islam dan syariah dengan konsentrasi Akhwalu Al Syaksiyah. Pendalamannya pada kitab kuning, penguasaan Teknologi Informasi, dan Bahasa.
Muhamad Rizal (24), ketua Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) Kota Serang menyambut baik dengan adanya STAINU.
“Selama ini pelajar-pelajar NU selalu kehilangan ke-NU-annya saat masuk perguruan tinggi islam yang bukan di bawah naungan NU. Semoga
dengan adanya STAINU para pelajar NU bisa selalu berada dalam naungan Ahlusunah wal Jamaah,” ucapnya.
Redaktur: Hamzah Sahal
Kontributor: Abdel Malik