Warta

NU Sudan Deklarasikan Ikatan Sarjana NU

Sabtu, 25 Februari 2006 | 17:42 WIB

Khartoum, NU Online
Terwujud sudah keinginan Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Sudan untuk membentuk wadah bagi para sarjana NU. Bertempat di kediaman Bambang Purwanto (Pensosbud KBRI untuk Sudan) di Khartoum, Sudan, Rabu (21/2) lalu PCI-NU Sudan mendeklarasikan berdirinya Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU).

Hadir pada pendeklarasian itu beberapa pengurus PCI-NU Sudan, baik Syuriah, Tanfidziyah maupun Mustasyar, antara lain H Moh Afifullah (Rois Syuriah), Badrus (Mustasyar), H M Iqbal Lutfi (Katib), M Ali Zamroni Malik (Wakil Katib), H M Rizqi Romadlon (Sekretaris), H Ali Subhan (Lakpesdam).

<>

Mustasyar PCI-NU Sudan Badrus, menyatakan bahwa keberadaan ISNU di Sudan sangat diperlukan. Hal itu, menurutnya, dilakukan dalam rangka mewadahi para kader NU di Sudan yang telah menyelasaikan studinya. “Ini penting, agar sarjana-sarjana NU yang ada di Sudan ini terwadahi,” terangnya usai acara pendeklarasian itu.

Lebih lanjut, Badrus menjelaskan bahwa keinginan untuk membentuk ISNU itu sudah sejak lama. Namun, persoalan waktu yang menjadi kendala utama hingga keinginan tersebut baru terwujud. “Waktu pendeklarasiannya yang belum menemukan waktu yang tepat, baru sekarang bisa direalisasikan,” ujarnya.

Bentuk Kepengurusan

Pada kesempatan itu juga, tim pendeklarasi langsung menyusun struktur kepengurusannya. Pada pengurus harian, posisi Ketua diserahkan kepada H M Badrussalam, Sekretaris kepada H Nur Hasan Abd Bari dan H Amiruddin Muhson sebagai Bendahara. Sementara, menduduki kepengurusan Penasehat adalah KH M Sofwan, KH Asyhar Kholil Ahmad, dan H. Abd. Azis Syafruddin.

Struktur kepengurusan tersebut, menurut Badrus, masih sangat sederhana. “Harap maklum kalau masih sangat sederhana, karena penyusunannya terburu-buru,” tandasnya. Namun demikian, ia berharap, ke depan kepengurusan tersebut bisa lebih disempurnakan lagi.

Laporan kontributor NU Online di Sudan


Terkait